Calo PNS Gentayangan di Sumenep

Avatar of PortalMadura.com

SUMENEP (PortalMadura) – Diundur-undurnya pengumuman hasil tes seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) jalur Tenaga Harian Lepas (THL) Kategori dua yang masih dijadwakanl akhir Januari ini, calo PNS tampak gentayangan diwilayah Sumenep. Mereka sengaja memanfaatkan kondisi ini untuk mengelabuhi THL yang sudah ikut tes itu.

“Untuk menghindari terjadinya penipuan dengan modus bisa meloloskan THL kategori dua sebagai PNS, kami menghimbau pada peserta seleksi lebih berhati-hati dengan calo yang sengaja melancarkan niatnya,” kata Titik Suryati, Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Sumenep, Jum’at (03/01/14).

Menurutnya, semua elemen masyarakat di daerahnya tidak percaya terhadap calo PNS, sebab mendekati pengumuman Tes Selesi CPNS  Tenaga Harian Lepas (THL) Kategori 2 ini  dinilai rawan bahkan dilapangan sudah semakin marak calo yang berkeliaran.

“Mereka (calo) mendatangi Warga khususnya peserta tes yang menjamin kelulusan dengan kompensasi uang sebesar 50 hingga 60 juta rupiah lebih. Kami sering menerima laporan itu dari warga,” ujarnya.

Titik  mengungkapkan, aksi calo itu tidak hanya terjadi diwilayah Kecamatan daratan, juga di Kepulauan seperti Arjasa juga terdapat peserta yang mendapat tawaran untuk diluluskan menjadi PNS dengan syarat membayar uang sebesar 50 Juta.

“Laporan itu kami terima dari berbagai daerah, baik daratan maupun kepulauan. Mereka sangat berani menetapkan nominalnya,” ungkapnya.

Pihaknya memastikan, para calo PNS itu dipastikan penipuan, karena tidak satupun yang bisa menjamin kelulusan THL menjadi CPNS termasuk dari pihak Pemkab karena penentuannya adalah Tim Panselnas berdasarkan hasil tes.

“Ini jelas-jelas penipuan, tidak ada yang bisa menjamin dari Pemkab setempat karena penentuannya kewenangan tim nasional,” ungkapnya. (arif/htn).

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.