PortalMadura.Com, Pamekasan – Cuaca panas yang terjadi di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur dalam beberapa hari terakhir membuat sejumlah desa terdampak kekeringan semakin kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih.
Koordinator Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pamekasan, Budi Cahyono, mengatakan, pihaknya terpaksa menambah dropping air ke sejumlah desa lantaran kebutuhan masyarakat terhadap air bersih meningkat.
“Ada desa yang minta tambahan air, seperti Desa Tanjung Kecamatan Pademawu yang awalnya tidak masuk daerah kekeringan. Kalau tidak salah ada tiga desa yang nambah permintaan air,” ungkapnya, Kamis (12/10/2017).
Menurutnya, dari 82 desa yang sebelumnya ditetapkan sebagai daerah terdampak kekeringan, sekarang bertambah dua desa lagi yang meminta dropping air. Tetapi dua desa itu belum ditetapkan sebagai daerah kering sebelum ada Surat Keputusan (SK) bupati berdasarkan update cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur.
“Jadi semuanya ada 84 desa, karena ada permintaan lain itu ada di satu desa (yang sebelumnya sudah ditetapkan sebagai desa kering, red). Bukan meluas ya (kekeringannya), tapi air yang sebelumnya tidak cukup, karena ada desa lain yang airnya sudah cukup,” dalihnya.
Budi menyampaikan, pihaknya saat ini memprioritaskan terhadap desa yang masuk kategori kering kritis, dari yang sebelumnya di-dropping 2 tangki selama satu minggu ditambah menjadi 3 tangki atau dari sebelumnya 3 tangki ditambah menjadi 5 tangki dalam seminggu.
“Tapi tambahan permintaan air itu bukan karena kekeringannya meluas, tapi kami kan memang tidak bisa memenuhi permintaan semuanya. Juga sudah ada desa yang tidak begitu butuh, jadi kita over ke daerah lain,” pungkasnya. (Marzukiy/har)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
