PortalMadura.Com, Sumenep – Realisasi Dana Desa (DD) tahap ketiga di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, hingga pertengahan Oktober 2019 belum bisa direalisasikan. Bahkan, dana yang dikucurkan langsung dari pusat ke desa itu belum masuk ke kas daerah.
“Belum masuknya dana desa ke kas daerah itu lantaran ada persyaratan yang belum lengkap dari sejumlah desa penerima DD tersebut,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sumenep, Moh Ramli, Rabu (16/10/2019).
Ia mengatakan, ada beberapa persyaratan yang harus dilengkapi guna pencairan DD tahap ketiga tahun 2019. Salah satunya laporan serapan minimal 75 persen dari pencairan tahapan sebelumnya dan minimal output 50 persen pekerjaan fisik.
“Sekitar 40 persen desa belum menyetor laporan tahap sebelumnya,” ujarnya.
Pihaknya telah mengundang sejumlah aparat desa guna menyampaikan perihal penyelesaian pelaporan serapan tahap sebelumnya.
“Kami masih menunggu perkembangan selanjutnya. Semoga desa juga memerhatikan hal ini,” harapnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, untuk tahap pertama (20 persen) telah 100 persen tersalurkan pada minggu ketiga di bulan Juni. Tahap kedua ada tiga desa belum direkomendasi untuk dicairkan karena belum ada usulan masuk dari desa.
“Di tahap kedua ada tiga desa yang belum diberi rekomendasi, karena memang belum ada usulan dari desa,” tegasnya tanpa menyebut nama tiga desa tersebut.
Baca Juga : Hanya Diberi Upah Rp 50 Ribu per Bulan, Guru Honorer Pamekasan ‘Ngelus' Dada
Anggaran Dana Desa (DD) yang dikucurkan Pemerintah Pusat kepada 330 Desa di Kabupaten Sumenep tahun anggaran 2019 sebesar Rp 338 miliar, sedangkan tahun 2018 hanya Rp 278 miliar. DD tahun ini lebih meningkat Rp 60 miliar dari tahun 2018.
Besarnya DD ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. DD tersebut dapat dimanfaatkan untuk peningkatan infrastruktur di desa dengan tujuan dapat mempermudah akses masyarakat.
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
