Ditambahkan pria yang akrab disapa Abah Hamid atau Kai’ Hamid ini, salah satu cara mempertahankan kontinuitas adalah berani menghadirkan bentuk sajian baru yang tentunya berakar pada budaya Bangkalan.
“Secara tak langsung acara ini sebagai tantangan bagi semua pelaku seni budaya Bangkalan untuk terus berproses. Tak ada salahnya pula mengangkat ritual atau adat istiadat yang tumbuh di Bangkalan dalam kemasan tari, drama, atau juga diskusi,” harapnya.(*)