PortalMadura.com, Pamekasan – Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Pamekasan, Madura, Jawa Timur mengaktu tidak tahu jika ada rumah warga yang roboh.
Rumah milik Misurah (80) warga Dusun Pacangan Desa Tobungan Pamekasan roboh, Kamis pagi (19/2/2015) sekira pukul 06.30 Wib. Rumah yang dibangun sejak 13 tahun silam itu rata dengan tanah setelah ambruk lantaran termakan usia.
Kepala Dinsosnakertrans Pamekasan, Arief Handayani mengatakan, pihaknya belum mengetahui jika ada rumah warganya yang roboh. Sebab, sampai sore ini tidak ada laporan yang masuk ke instansinya.
“Saya belum tahu kalau ada rumah warga yang roboh,” katanya saat dihubungi, Jum'at (20/2/2015).
Dia menjelaskan, tidak serta merta rumah yang roboh itu akan mendapat bantuan dari pemkab. Mengingat ada prosedur yang harus dilalui, apakah patut dibantu atau tidak.
“Tidak bisa langsung dibantu, harus ditinjau dulu ke lapangan,” ungkapnya.
Menanggapi hal itu, Direktur Institute for Democrazy and Social Analysis (Ideas) Pamekasan, Ali Wahdi mengaku ironis jika pihak yang berwenang untuk membantu masyarakat itu tidak mengetahui musibah yang menimpa warganya. Padahal, sebagai pelayan masyarakat harus peka dan update terhadap informasi yang ada di wilayahnya.
“Ini salah satu contoh buruk SKPD di Pamekasan. Tidak menutup kemungkinan, SKPD lain juga tidak peka terhadap masalah yang terjadi di Pamekasan. Sungguh disayangkan,” kritiknya.
Mantan aktivis PMII ini berharap, Dinsosnakertrans dapat meringankan beban yang dipikul korban, dengan cara membantu berupa beras atau hal lain yang menjadikan masyarakat terbantu.
“Sebetulnya tidak hanya musibah rumah roboh, tetapi juga beberapa musibah lain. karena Dinsosnakertrans sudah mempunyai beras cadangan pemerintah (BCP) untuk membantu masyarakat yang terkena musibah,” tegasnya. (Marzuki/htn)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
