PortalMadura.Com, Sumenep – Dua gelombang aksi menolak Undang-Undang Cipta Kerja di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, hari ini, Kamis (8/10/2020).
Aksi berlangsung di depan Kantor DPRD Sumenep, Jl. Trunojoyo dengan pengawalan ketat aparat kepolisian setempat.
Undang-Undang Cipta Kerja yang baru disahkan oleh DPR RI pada Senin (5/10/2020) dinilai menyengsarakan rakyat Indonesia.
Aksi pertama dilakukan oleh aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sumenep. Mereka menyampaikan tiga pernyataan sikap:
1. Mempertanyakan pengesahan UU Cipta Kerja yang disinyalir kurang mengindahkan perasaan partisipasi publik dan civil society, lebih-lebih di tengah pandemi.
2. Meminta dan mendesak pada pemerintah dan DPR supaya fokus pada penanganan Covid-19 dan mendahulukan kesehatan, keselamatan rakyat dan ancaman resesi ekonomi.
3. Mendorong kepada kelompok elit dan koalisi civil society untuk mengambil langkah taktis dengan melakukan kajian mendalam, penyederhanaan temuan masalah, dan mengajukan langkah judicial review kepada Mahkamah Konstitusi.
Jalannya aksi aktivis HMI Sumenep ini dapat ditonton hasil live streaming PortalMaduraTV berikut ini:
Sementara gelombang aksi kedua mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Sumenep. Mereka merupakan mahasiswa gabungan dari berbagai perguruan tinggi di Sumenep juga menolak lahirnya UU Cipta Kerja.
Jumlah massa aksi gelombang kedua ini jauh lebih besar. Mereka juga menolak lahirnya UU Cipta Kerja. Dan mendesak DPRD Sumenep untuk menyatakan hal serupa.
Tiga poin yang menjadi tuntutan Aliansi Mahasiswa Sumenep, yakni :
1. DPRD Sumenep berkomitmen bersama mahasisa untuk menolak UU Cipta Kerja
2. DPRD Sumenep menyampaikan kepada DPR RI tentang penolakan mahasiswa dan DPRD Sumenep
3. DPRD Sumenep menyampaikan kepada pusat tentang penolakan terhadap Undang-Undang Cipta Kerja.
Adapun jalannya aksi Aliansi Mahasiswa Sumenep dapat disaksikan hasil live streaming PortalMaduraTV berikut ini:
Baca Juga : Jelang Demo, Polisi Pasang Kawat Berduri di Depan DPRD Sumenep
(*)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
