Eko Wahyudi, “Terlalu suci ketika KPU membawa nama kiai dan NU”

Avatar of PortalMadura.Com
Eko Wahyudi, "Terlalu suci ketika KPU membawa nama kiai dan NU"
dok. Gerakan Penyelamat Pilkada Sumenep

PortalMadura.Com, Sumenep – Salah seorang warga Sumenep, Madura, Jawa Timur, Eko Wahyudi yang tergabung dalam Gerakan Penyelamat Pilkada Sumenep menyayangkan ungkapan salah seorang komisioner KPU setempat yang membawa nama kiai dan NU saat dirinya bersama warga lain melakukan audensi dengan komisioner KPU, Kamis (28/5/2015).

“Terlalu suci ketika KPU membawa nama kiai dan NU. Beliau (kiai, red) belum tentu tahu permasalahan yang sedang disampaikan masyarakat kepada komisioner,” tegas Eko Wahyudi pada PortalMadura.Com, via telepon, Jumat (29/5/2015).

Menurut dia, ‘kiai dan NU', juga bagian dari pertaruhan yang seharusnya diselamatkan dalam konteks persoalan yang ia sampaikan kepada komisioner KPU. “Apalagi, muncul kata ‘carok' yang seharusnya tidak disampaikan oleh seorang komisioner KPU,” katanya dengan nada kecewa.

Sementara, Ketua Komisi I DPRD Sumenep, Darul Hasyim Fath menilai, bahwa ketua KPU menyampaikan kalimat ‘carok', dalam frase untuk sebuah penegasan keutuhan prinsip martabat orang Madura, yang pantang bicara “bohong” alias tidak faktual.

“Kendatipun saya merasa pernyataan dengan diksi yang sarat isyarat harga diri tersebut, tak perlu di sampaikan dalam forum klarifikasi kemarin,” tegas politisi PDI Perjuangan ini.

Saat itu, pria asal Masalembu ini mengaku lebih fokus kepada isu utama soal konfirmasi sejumlah calon PPK yang gagal karena disinyalir haknya teramputasi.(Hartono)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.