Gelapkan Uang BNI Ketapang, Damai Susul Eka Ke Hotel Prodeo

Avatar of PortalMadura.com

SAMPANG (PortalMadura) – Pasca terungkapnya kasus penggelapan uang oleh tersangka Eka Firdaus, karyawan yang bertugas di Kantor Kas BNI 46 Ketapang, Sampang. Polres setempat langsung bergerak cepat mencari keterlibatan karyawan lain. Hasilnya, dua pekan dari penangkapan Eka, polisi kembali meringkus tersangka lain yakni Damai Abi M yang ikut berperan dalam penggelapan uang Kas BNI 46 tersebut.

Dari tangan tersangka, polisi berhasil menyita beberapa fasilitas kantor, diantaranya 1 unit PS 3 lengkap dengan Stick nya, 1 unit Laptop, 1 unit Note Book, 2 buah Blackberry beserta kardusnya, dua kartu ATM BNI dan sebuah kartu nama (ID Card) milik tersangka.

Kapolres Sampang, AKBP Imran Edwin Siregar dalam rilisnya mengatakan, tersangka diringkus karena telah ikut menggunakan uang hasil penggelapan Eka.

“Pelaku mengakui didepan penyidik jika telah menggunakan uang itu sekitar Rp1,4 Miliar dari total uang Rp3,75 M,” terangnya, kepada media (14/10/2013).

Sementara, tersangka pada awak media mengakui, jika perbuatan tersebut telah berjalan selama 5 sampai 6 bulan.

“Saya bekerja di BNI sudah 2,5 tahun dan pada bulan April 2013 lalu, saya ditugaskan di bagian teller,” katanya.

Kepada polisi, Damai mengakui jika uang yang diambil dari kas tersebut dibuat main judi bola online sekitar Rp10 juta sampai Rp20 juta setiap hari Jumat dan Selasa sore. Selain itu, sebagian besar uang tersebut untuk main perempuan.

“Setiap hari Selasa dan jumat sore, saya mengambil uang di kas Rp10 juta sampai Rp20 juta. Uang itu, saya buat main judi bola Online, terus malamnya ke Surabaya bersama perempuan nakal,” katanya.

Atas penggelapan uang Kas BNI tersebut, tersangka dijerat pasal 374 KUHP tentang penggelapan dengan pemberatan, ancaman pidana penjara paling lama 5 tahun. (lora/htn)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.