PortalMadura.Com, Sumenep – Harga elpiji ukuran tiga kilogram di wilayah kepulauan Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur tembus Rp 32 ribu per tabung. Padahal, harga normalnya hanya Rp 25 ribu per tabung. Tingginya harga ini terjadi di Desa Tanjung Kiaok, Kecamatan/Pulau Sapeken.
“Harga elpiji bersubsidi di kepulauan ini terus naik sejak dua pekan terahir, mulai Rp 27 ribu, Rp 29 ribu dan puncaknya mencapai Rp 32 ribu. Harga tertinggi terjadi sejak awal pekan ini,” kata salah seorang warga Desa Tanjung Kiaok, Sapeken, Sumenep, Ruslan (39), Rabu (5/9/2018).
Menurutnya, selain harga meroket, persediaan juga sedikit. Sebab, warga setempat sulit mencari elpiji melon tersebut. Warga menduga, tingginya harga lantaran minimnya pasokan barang dari wilayah daratan ke kepulauan tersebut.
“Kami juga kesulitan mencari elpiji disini. Kemungkinan belum adanya suplai dari daratan. Kami berharap, jangan sampai terjadi kelambatan pengiriman elpiji ke kepulauan agar tidak terjadi lonjakan harga,” harapnya.
Sementara itu, Kabag Energi dan Sumber Daya Alam (ESDA) Pemkab Sumenep, Abd. Kahir enggan berkomentar saat dihubungi wartawan via telepon genggamnya. Ia mengaku masih sibuk rapat di Pemkab setempat.
“Maaf mas, saya sedang rapat,” kata Kahir sembari menutup sambungan teleponnya. (Arifin/Desy)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
