PortalMadura.Com – Orang tua sering berkata untuk selalu berbuat baik pada orang lain agar mendapatkan ‘imbalan’ yang baik pula. Misalnya, rela melakukan apapun demi kepentingan orang lain atau yang sederhana memberikan obat pada teman yang sakit.
Prinsip ini tentu tidak salah, karena cara tersebut bisa menjadikan seseorang mempunyai kepribadian yang baik. Bahkan, dengan memegang prinsip itu Anda akan dikenal sebagai pribadi baik hati.
Namun sesungguhnya, menjadi orang baik bisa saja memengaruhi kondisi kesehatan mental Anda. Menurut sebuah laporan yang diterbitkan dalan jurnal Nature Human Behaviour, orang dengan kepribadian baik akan lebih rentan terkena depresi.
Baca Juga: Ketahuilah, Minum Kopi Bisa Mencegah Depresi dan Risiko Bunuh Diri
Studi ini mengungkap bahwa orang baik akan lebih sensitif kepada rasa ketidakadilan dan lebih cenderung depresi jika dibandingkan mereka yang terkesan acuh atau bersikap egois.
Penelitian yang dilakukan oleh Dr Masahiko Haruno ini melihat kepribadian 350 orang yang dipisahkan dalam kategori ‘pro sosial’ dan ‘individualis’. Peneliti juga melihat keinginan seseorang untuk membantu orang lain dari segi materil.
Setelah itu, peneliti memeriksa otak para peserta riset menggunakan Magbetic Resonance Imaging (MRI) untuk melihat area otak yang aktif saat melakukan situasi tertentu.
Baca Juga: Waspada! Ini 4 Hal yang akan Terjadi pada Otak Akibat Depresi
“Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa mereka yang berada dalam kelompok pro-sosial (orang-orang baik) lebih mungkin menderita gejala depresi,” demikian dikutip dari Times of India
Studi ini tidak membuktikan bahwa menjadi orang baik secara otomatis akan menyebabkan depresi, tetapi bahwa orang yang peduli mungkin lebih rentan terhadap depresi, berkat sifat empati dan rasa toleransi yang tinggi terhadap ketidakadilan. (detik.com/Putri)