PortalMadura.Com – Umumnya, gejala penyakit jantung yang diketahui yakni rasa lelah dari biasanya, nyeri di dada, berkeringat, nyeri di leher atau lengan kiri, mual dan napas pendek. Keluhan juga dapat disertai keringat yang banyak.
Perlu Anda ketahui, beberapa faktor risiko yang dapat mempercepat terjadinya penyakit ini adalah merokok, obesitas, stres, diabetes melitus, hipertensi, kolesterol tinggi, infeksi, dan gangguan pada darah. Nyeri dada sendiri terjadi pada 70% kasus serangan jantung.
Nyeri yang dialami pada setiap individu bervariasi. Bisa seperti perasaan ditusuk-tusuk, tertimpa benda berat, atau bahkan perasaan seperti terbakar (heart burn). Adapula gejala yang tidak khas, antara lain nyeri ulu hati, leher seperti tercekik, mual dan muntah.
Nyeri dada tersebut penyebabnya tidak hanya akibat penyempitan pembuluh darah, melainkan bisa juga karena pecahnya dinding plak.
“Sehingga material di dalamnya keluar dan menyumbat pembuluh darah, akibatnya terjadilah serangan jantung,” terang dr Johan Winata SpJP (K) FIHA, spesialis jantung dan pembuluh darah, konsultan kardiologi intervensi dari RSPI Pondok Puri Indah, dalam acara diskusi media yang diadakan RSPI Group.
Untuk pertolongan pertama serangan jantung ada periode emasnya, yaitu kurang dari tiga jam. Apabila kondisi tersebut dapat ditangani dalam waktu kurang dari tiga jam, maka efek jangka panjang pada kerusakan jantung menjadi minimal.
Lebih jauh, WHO menyatakan, penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah), terutama penyakit jantung koroner, masih menduduki peringkat teratas di negara berkembang hingga 2020.
Sementara Survei Kesehatan Nasional menunjukkan, tiga dari 1.000 atau 4% penduduk Indonesia menderita penyakit jantung koroner. Sayangnya, sebagian besar penderita penyakit jantung koroner sudah terlambat datang ke dokter.
Itulah gejala penyakit jantung yang perlu anda ketahui. (okezone.com/Nurul)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
