Hijabers, Ini Dia Cara yang Baik dan Benar Saat Jadi Boncengers

Avatar of PortalMadura.com
Hijabers, Ini Dia Cara yang Baik dan Benar Saat Jadi Boncengers
Ilustrasi

PortalMadura.Com – Motor kini telah menjadi alat transportasi utama berkendara di Indonesia. Hal ini dikarenakan harganya yang terjangkau bagi setiap kalangan masyarakat. Namun sayangnya, banyak penumpang atau yang biasa dikenal dengan sebutan sepeda motor kurang mengetahui bagaimana cara menumpang yang baik dan benar, terutama bagi para hijabers.

Sebagian dari hijabers beranggapan bahwa mereka tidak mau duduk berdekatan atau bersentuhan. Padahal, hal inilah yang menjadi salah satu kesalahan sehingga mengakibatkan kecelakaan lalu lintas. Bukan hanya berbahaya bagi dirinya sendiri, tapi juga bagi keselamatan orang lain.

Menurut anggota klub sepeda motor perempuan bernama Women on Wheels (Wow) Murniyanti, menjelaskan bahwa pada dasarnya memang ada beberapa kesalahan yang kerap dilakukan perempuan berhijab. Dia juga memaparkan bagaimana seharusnya.

“Banyak yang menganggap karena bukan pasangannya, (boncengers) tidak mau duduk dekat-dekat, dan lebih pilih pegang bagian belakang (behel) motor. Padahal itu sebetulnya bahaya,” ujarnya.

Menurut perempuan yang akrab disapa Murni ini, pegangan ke belakang berbahaya karena itu sebetulnya tidak kokoh. Saat motor mengerem mendadak misalnya, yang dibonceng justru berpotensi terjatuh ke belakang.

“Yang baik memang pegang sopirnya. Kan tidak mesti peluk. Bisa genggam jaketnya. Intinya pegangannya ke arah depan,” sambungnya. Atau, dalam kondisi jalanan rata, sebetulnya tangan juga dapat ditaruh saja di atas paha.

Kesalahan kedua yang paling umum adalah posisi duduk. Banyak yang lebih memilih duduk menyamping ketimbang mengarah ke depan. Padahal itu adalah posisi yang salah karena tidak maksimal dalam memberikan keseimbangan.

Selain itu, posisi miring juga dapat menghambat pengendara itu sendiri. Stang akan cenderung lebih berat ke posisi yang dibonceng.

“Jadi memang baiknya pakai legging, biar lebih nyaman di motor dan biar bisa duduk menghadap ke depan,” tambah Murni.

Terakhir, pakaian yang dikenakan usahakan tidak menjuntai. Pasalnya ia berpotensi tersangkut ke pelek. “Kalau bisa memang jangan pakai gamis yang panjang. Tapi kalau tidak bisa diganti, solusinya saat naik motor ujung baju dijepit di antara kaki, diduduki,” tutup perempuan yang juga anggota komunitas motor Honda ini. (liputan6.com/Lala)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.