Inilah 3 Kriteria Istri yang Membahagiakan

Avatar of PortalMadura.Com
Inilah 3 Kriteria Istri yang Membahagiakan
ilustrasi

Portalmadura.Com – Menikah merupakan salah satu sunah Rasulullah. Selain bernilai ibadah, menikah juga dapat menenangkan hati dan memuliakan keturunan. Bahkan bagi seorang perempuan, dengan menikah adalah sebagai pintu gerbang untuk meraih surga. Di dalam rumah tangganya itulah seorang wanita akan mudah mendapatkan surga ataupun neraka.

Sebagaimana sabda Rasulullah: “Perhatikanlah bahwa posisimu dari dirinya (suami), karena sesungguhnya dia adalah surgamu dan nerakamu,” (HR Ahmad).

Oleh karena itu, jika suami adalah surga dan neraka bagi istri, maka istri hendaknya berusaha keras untuk dapat membahagiakan suami. Dengan mengetahuinya, seorang istri akan menghiasi dirinya dengan sifat-sifat terpuji sehingga dapat mengantarkannya kepada kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.

Rasulullah pernah bersabda: “Sebaik-baik wanita adalah seorang suaminya ketika dia memandangnya, menaatinya ketika dia memerintahkannya, dan tidak menentangnya dalam urusan diri dan hartanya sehingga menyebabkan kebenciannya,” (HR Ahmad, Nasa'i, dan Hakim).

Dari hadis di atas Rasulullah memberikan tiga kriteria seorang wanita (istri) yang dapat membahagiakan kaum pria (suaminya). Berikut penjelasannya:

Membahagiakan Suami saat Dipandang
Agar dapat membahagiakan suami, seorang wanita (istri) hendaknya memiliki keterampilan dalam merias wajah, memilih makeup yang sesuai, dan bersikap lembut sesuai anjuran Islam.

Selain itu, mengenakan pakaian yang serasi, menjaga keindahan tubuh, mengatur pola kerja, pola makan, dan istirahat secara proporsional. Hal ini juga harus berlandaskan ajaran Islam, dan semuanya hanya diperuntukkan untuk suami saja.

Menaati Suami
Dalam hal ini seorang wanita (istri) hendaknya memiliki seni dalam menaati suaminya. Yaitu, mengetahui akan hak dan kewajiban sebagai istri, mencintai pekerjaan rumah tangga, dan membantu suami dalam mengerjakan berbagai urusannya.

Tidak Melawan Suami
Seorang wanita (istri) hendaknya mampu menyelaraskan visi dan misi dalam membangun keluarga bersama suami, berbicara kepada suami dengan bahasa yang santun dan mudah dipahami.

Selain itu, sebagai bentuk tidak melawan suami, seorang wanita (istri) hendaknya dapat mengelola urusan harta (keuangan) dalam keluarga. Sebab, wanita (istri) menjadi pemimpin terhadap harta suaminya.

Sebagaimana sabda rasulullah: “Seorang wanita (istri) menjadi pemimpin terhadap harta suaminya,” (HR Abdur Razaq). (republika.co.id/Salimah)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.