Inilah 6 Larangan Bercanda Dalam Islam Yang Perlu Anda Ketahui

Avatar of PortalMadura.Com
Inilah 6 Larangan Bercanda Dalam Islam Yang Perlu Anda Ketahui
ilustrasi

PortalMadura.Com – Bercanda atau bersenda gurau merupakan salah satu bumbu dalam pergaulan di tengah-tengah masyarakat. Bercanda memang diperlukan untuk menghilangkan kejenuhan dan menciptakan keakraban.

Ketika bercanda, jangan sampai candaan kebablasan hingga membuat orang lain tidak nyaman atau bahkan tersinggung. Islam pun tidak melarang atau mengharamkan bercanda. Justru Rasulullah adalah sosok yang humoris. Akan tetapi, dalam bercanda harus tetap ada “rambu-rambu” atau batasan-batasan yang perlu diperhatikan.

Menurut ajaran Islam, ada 6 larangan bercanda yang mesti Anda pahami. Berikut ulasannya:

Tidak Berbohong
Abu Hurairah R.A, menceritakan saat para sahabat berkumpul dalam majelis Rasulullah, para sahabat bertanya kepada Rasulullah. “Wahai Rasulullah, apakah engkau juga bersenda gurau bersama kami?” Maka Rasulullah menjawab, “Tentu, hanya saja aku akan berkata benar,” (HR. Ahmad).

Rasulullah juga bersabda, “Neraka Wail bagi orang yang berbicara lalu berdusta untuk melucu (membuat orang tertawa), neraka Wail baginya, neraka Wail baginya,” (HR. Abu Dawud).

Tidak Tertawa Berlebihan
Rasulullah telah mengingatkan agar tidak banyak tertawa. sebagaimana sabda Rasulullah: “Janganlah kalian banyak tertawa. Sesungguhnya banyak tertawa dapat mematikan hati,” (HR. Ibnu Majah).

Seperti hadis dari Aisyah R.A, “Aku belum pernah melihat Rasullullah tertawa terbahak-bahak hingga kelihatan amandelnya, namun Beliau hanya tersenyum,” (HR. Bukhari dan Muslim).

Tidak Menakuti
Rasullullah bersabda: “Tidak halal bagi seorang muslim untuk menakut-nakuti muslim yang lain,” (HR. Abu Dawud).

Jangan Bercanda Pernikahan
Dari Abu Hurairah R.A, Rasulullah bersabda: “Tiga hal yang apabila dilakukan dengan sungguh-sungguh maka berguraunya pun dinilai sebagai sesuatu yang sungguh-sungguh, yaitu: nikah, talak, dan rujuk,” (HR Abu Dawud).

Jadi, jangan pernah bercanda mengenai pernikahan. Misalnya dengan mengatakan, “Saya akan nikahi kamu!” atau juga talak “Saya akan ceraikan dia!” atau mungkin candaan “Saya akan menikah lagi”. Sebab, candaan-candaan tersebut akan bernilai sungguhan.

Jangan Olok-olok
Allah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita lain, boleh jadi wanita-wanita (yang diolok-olok) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah panggilan yang buruk sesudah beriman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim,” (QS. Al-Hujarat: 11).

Jangan Candai Asma Allah
Sebagaiman firman Allah: “Dan jangan kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan), tentulah mereka menjawab,”Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja.” Katakanlah, “Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok? Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman,” (QS. At-Taubah: 65-66). (dream.co.id/Salimah)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.