Inilah Alasan Isi BBM Tak Perlu Full Tank

Avatar of PortalMadura.com
Inilah Alasan Isi BBM Tak Perlu Full Tank
Ilustrasi

PortalMadura.Com – Salah satu syarat kendaraan bermotor bisa jalan yakni bahan bakar minyak (BBM) harus terisi, bukan? Bahkan, ada yang mengisinya sampai penuh. Pada umumnya, mereka mengisi full tank dengan berbagai macam alasan, seperti malas untuk bolak-balik Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), takut jarak SPBU jauh ketika melakukan perjalanan yang baru di jelajahi. Selain itu ada juga yang beralasan, isi full tank karena jarak SPBU dan kediamannya atau lokasi lainnya cukup jauh.

Meski demikian, tahukah Anda bahwa ternyata mengisi BBM sampai penuh, bahkan hingga meluber, ternyata tidak dianjurkan. terlalu penuh bisa mengakibatkan panas, sehingga meningkatkan tekanan yang kemudian menyebabkan BBM meluber atau overflow (bahan bakar ke luar). Sehingga dapat merimbas pada rusaknya di bagian cat. Bahkan, udara yang mudah menguap keluar dianggap dapat mengotori udara.

Maka dari itu, ada baiknya tidak selalu mengisi bahan bakar terlalu penuh hingga berakibat meluber keluar. Sisakan ruang di antara bensin dan kepala tangki. Selain itu, jika ada tumpahan bensin, maka segeralah bersihkan hingga kering.

Disamping itu, mencampur atau mengombinasikan bahan bakar juga tidak baik lho. Namun, tak dapat dipungkiri masih ada saja pemilik kendaraan yang kerap mengombinasikan bahan bakar.

Mereka beralasan, seperti mencampur RON 88 dengan jenis bensin yang lebih tinggi dapat meningkatkan kualitas bahan bakar. Terlebih, waktu yang dilakukan sangat tepat, karena harga bensin RON 92 sedang tinggi. Atau justru ketika bensin tersebut beda tipis dengan Premium.

Mengutip keterangan dari AstraWorld, ada yang perlu diperhatikan sebelum bergonta-ganti bahan bakar. Pastinya, gunakanlah jenis bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi mesin.

Untuk mengetahui hal ini, buku manual bisa menjadi referensi untuk menentukan apakah menggunakan bensin RON 88, RON 92, atau RON 95. Ketiga jenis bahan bakar itu tentu punya harga yang berbeda. Yang lebih penting RON 92 atau 95 tentu punya kualitas yang lebih baik dibandingkan RON 88.

Pasalnya, kandungan oktan tinggi pada bahan bakar sesuai dengan rasio kompresi mesin yang kini sudah semakin tinggi.

Dengan demikian, performa mesin lebih responsif karena pembakaran sempurna, dan emisi jadi lebih rendah. Selain oktan, kandungan aditif pada masing-masing jenis juga menentukan kualitasnya.

Dijelaskan, bensin RON 92 atau 95 mempunyai aditif yang berfungsi sebagai pembersih kerak di ruang bakar, sedangkan bensin RON 88 masih memiliki kelemahan yang bisa menyisakan kerak di ruang bakar. Lantas, apakah boleh mencampur ketiga jenis bensin tersebut?

Dikatakan, mencampur bensin RON 88 dengan RON 92 atau 95 mengakibatkan aditif tidak berfungsi secara maksimal.

Perbedaan oktan dan zat aditif pada tiap jenis bahan bakar dapat menurunkan kualitas bahan bakar jika bercampur di tangki bahan bakar kendaraan.

Umumnya, menggunakan bahan bakar campuran antara RON 88 dengan RON 92 atau 95 akan menghasilkan kualitas bahan bakar lebih baik dibanding menggunakan bensin RON 88 saja. Hanya pada penyesuaian nilai oktan.

Tetapi dari aditif yang ada di bensin RON 92 atau 95 jadi tidak berfungsi secara aktif lagi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa lebih baik jika menggunakan bensin yang nilai oktannya direkomendasikan oleh pabrik mobil tersebut. Semoga Bermanfaat. (liputan6.com/Nanik)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.