PortalMadura.Com – Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Jawa Timur mendesak pemerintah memblokir situs berisi konten ajaran radikal.
Melalui situs dan media sosial, ajaran radikal dinilainya mudah diserap oleh warga.
“Saat ini banyak situs-situs ajaran radikal dikemas melalui berbagai jenis situs. Padahal situs itu berisi ajaran radikal,” kata Ketua Lajnah Ta’lif Wan Nashr (LTN) PWNU Jatim, Ahmad Najib, dikutip PortalMadura.Com dari metrotvnews.com, Senin (18/1/2016).
Menurutnya, situs menjadi modus baru kelompok radikal untuk mempengaruhi dan mengajak masyarakat bergabung.
Padahal, situs-situs tersebut berisi aliran radikal yang dikemas dengan berbagai macam jenis, seperti situs informasi, hiburan dan pendidikan.
“Bahkan kami menemukan situs pesantren dan masjid di Pasuruan, isinya malah ajaran radikal,” katanya.
Ia mengaku melakukan penelusuran lembaganya. Hasilnya, situs lembaganya itu diduga dibobol oleh kelompok radikal.
“Setelah berhasil dibobol, situs itu kemudian disalahgunakan. Lalu situs itu dikemas untuk menarik pembaca,” ungkapnya.
Najib berharap, agar pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika segara bertindak tegas.
“Jangan hanya situs konten porno saja yang ditutup, situs radikal juga perlu ditutup karena juga berbahaya,” pungkasnya.(metrotvnews.com/har)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
