PortalMadura.Com, Sumenep – Pejabat Dinas Perhubungan Jember, Jawa Timur, orotitas Bandara Notohadinegoro, serta sejumlah awak media Jember kecele, Sabtu (2/5/2015).
Pasalnya, rombongan penerbangan perdana Susi Air dari Bandara Trunojoyo, Sumenep saat tiba di Bandar Udara Notohadinegoro, Jember tidak ada satupun pejabat Pemkab Sumenep yang ikut dalam rombongan tersebut.
Peristiwa itu, membuat rombongan dari Sumenep yang ikut dalam penerbangan perdana pesawat milik Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastuti, merasa malu dan enggan mengunjungi ruangan yang telah disiapkan otoritas Bandara Udara Notohadinegoro. Mereka justru memilih bertahan disekitar pesawat.
“Kami kaget, disana disambut pejabat dan awak media, saya dan beberapa orang memilih bertahan disekitar pesawat,” ungkap Moh. Rifai, Ketua PWI Sumenep yang ikut dalam rombongan.
Menurut wartawan Surya ini, tidak ada satupun pejabat dari lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep yang ikut dalam rombongan tersebut.
“Tak ada satu pejabat yang ikut dalam pesawat itu. Hanya perwakilan wartawan, LSM, Mahasiswa, Kepala Desa, dan siswa,” tegasnya.
Sementara, anggota DPRD Sumenep, Dwita Andriani, mengungkapkan, seharusnya antar daerah yang sama-sama mempunyai bandar udara aktif melakukan komunikasi.
“Kalau memang akan ada penyambutan yang akan dilakukan oleh pejabat di Jember, seharusnya ada pejabat yang ikut juga dari Sumenep,” katanya.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengaku ikut malu dengan peristiwa tersebut, karena penerbangan perdana terkesan dipaksakan (seremonial).
“Itu kan seperti kunjungan antar negara. Seharusnya ada komunikasi kedua belah pihak. Kesalahannya, ya di pihak panitia dalam hal ini Dinas Perhubungan (Dishub),” tandasnya.
Anggota DPRD lain, Indra Wahyudi sangat menyayangkan dengan tidak adanya perwakilan dari pejabat Sumenep yang ikut ke Jember.
“Wah, sayang sekali pemkab yang dalam hal ini Dishub tidak resmi dan setengah-setengah memberikan sambutan terhadap Pemkab Jember. Baru awal dimulainya saja sudah banyak hal yang tidak beres,” ungkapnya.
Politisi Demokrat ini juga mengkritisi jadwal launching penerbangan perdana yang molor dari agenda yang ditetapkan pukul 08.00 Wib dan peresmian baru dimulai pada pukul 11.00 Wib.
“Sekitar 3 jaman molor. Kasihan para undangan termasuk bupati juga. Kalau boleh mengkritisi, seharusnya kegiatan launching ini jangan berbarengan denga jadwal perdana penerbangan Susi Air, karena kita tahu jadwal penerbangan itu kan sifatnya kondisional dan menyesuaikan denga cuaca, ya begini jadinya pesawatnya “delay” undangannya juga ikut “delay”,” pungkasnya.(firman/har)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
