PortalMadura.com– Sebagai wujud komitmen terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat, Kangean Energy Indonesia (KEI) bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyalurkan bantuan peralatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta pertanian kepada warga Desa Paliat, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, Minggu (24/8/2025).
Penyerahan bantuan dilakukan langsung di Balai Desa Paliat dan dihadiri perwakilan KEI, pemerintah desa, serta kelompok penerima manfaat.
Bantuan tersebut merupakan bagian dari Program Pengembangan Masyarakat (PPM) tahun 2025 yang difokuskan pada peningkatan kapasitas ekonomi lokal.
Untuk sektor UMKM, KEI menyerahkan 17 unit mesin jahit manual, 6 unit mesin obras elektrik, serta ratusan perlengkapan jahit seperti meteran butterfly, gunting benang, gunting kain, jarum, benang, rol benang obras, dan zipper bag.
Sementara di sektor pertanian, lima set mesin perontok padi diserahkan kepada Kelompok Tani “Lestari” Desa Paliat.
Manager Humas KEI, Kampoi Naibaho, mengatakan bahwa bantuan ini merupakan respons terhadap aspirasi masyarakat yang telah melalui proses koordinasi mulai dari tingkat dusun hingga forum kabupaten bersama Forkopimda Sumenep.
“Kami berharap bantuan ini dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan pelaku UMKM serta petani di Desa Paliat. KEI akan terus konsisten menjalankan program yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar wilayah operasi,” ujar Naibaho.
Ia menambahkan, seluruh usulan program PPM dikaji secara ketat agar tidak tumpang tindih dengan program pemerintah, sehingga bantuan yang diberikan benar-benar tepat sasaran dan berdampak langsung.
Salah satu penerima bantuan, Sanaton dari Dusun Susunan, menyampaikan rasa syukurnya.
“Mesin dan perlengkapan ini sangat membantu usaha jahit kami. Semoga program seperti ini terus berlanjut,” katanya.
Sekretaris Desa Paliat, Saerno, menilai program ini sebagai bagian dari upaya bersama antara SKK Migas, KEI, dan pemerintah desa dalam mendorong kemandirian ekonomi masyarakat kepulauan.
“Ini juga memperkuat hubungan saling menguntungkan antara perusahaan dan warga sekitar area operasi migas,” tandasnya.
Dengan pendekatan partisipatif dan berbasis kebutuhan lokal, KEI menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pembangunan berkelanjutan di wilayah operasinya, khususnya di Kecamatan Sapeken yang merupakan salah satu wilayah terluar Kabupaten Sumenep.