Keislaman Jokowi diragukan, Jusuf Kalla Usulkan Lomba Baca Al-quran

Avatar of PortalMadura.com

Jakarta – Calon wakil presiden M Jusuf Kalla mengusulkan dilakukan lomba baca kitab suci Al-quran antar calon presiden, jika masyarakat masih terus meragukan ke-Islaman calon presiden Joko Widodo.

“Kampanye hitam selalu saja ada, tapi jangan soal SARA karena itu menyangkut pribadi. Kalau masih tak percaya ke-Islaman Jokowi, ayo diadakan lomba baca Al-quran antar capres saja. Jadi ketahuan nanti siapa yang lebih jago,” kata cawapres M Jusuf Kalla di kediaman pendiri SOKSI Suhardiman, Jakarta, Senin.

Pernyataan Jusuf Kalla tersebut disampaikan ketika didesak wartawan terkait kampanye hitam ke Jokowi yang diragukan ke-Islamannya.

Jusuf Kalla juga menjelaskan terkait beredarnya video wawancara dirinya yang menyatakan tidak mendukung Jokowi maju sebagai capres 2014.

“Video wawancara saya itu terjadi dua tahun lalu ketika Jokowi baru dua-tiga bulan dilantik sebagai Gubernur DKI. Waktu itu saya katanya janganlah baru dilantik sudah maju capres,” kata Jusuf Kalla.

Jusuf Kalla menjelaskan untuk menjadi capres sebaiknya orang yang memiliki pengalaman. Nah, saat ini tambah Jusuf Kalla, Jokowi sudah memiliki pengalaman sembilan tahun sebagai wali kota Solo dan dua tahun sebagai Gubernur DKI.

“Sekarang Jokowi sudah punya pengalaman dua tahun memimpin Jakarta, makanya ketika saya diminta mendampinginya saya bersedia,” kata Jusuf Kalla.

Dengan demikian, tambah Jusuf Kalla, dirinya yakin Jokowi akan mampu memimpin bangsa Indonesia bersama-sama dirinya.

Menurut Jusuf Kalla, berbagai kekurangan yang ada di Jokowi akan bisa dibantu atau ditutup oleh dirinya.

“Presiden dan wapres itu satu kesatuan. Jadi harus saling melengkapi untuk membangun negara yang kuat, ekonomi yang kuat dan membangun karakter bangsa,” kata Jusuf Kalla.(deliknews/htn)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.