PortalMadura.Com – Sekitar 2 ribu Pramuka peserta Perkemahan Bakti Satuan Karya Pramuka Kalpataru dan Wanabakti (Pertikawan) Nasional mengadakan karnaval di Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat pada, Minggu 24 November 2019 pukul 07.30 WIB.
Mereka mengusung tema ‘Menjahit Nusantara dengan Bahan Daur Ulang’.
Sebanyak 200 peserta mengenakan kostum festival dari bahan daur ulang yang dirancang secara artistik mewakili kekayaan budaya dan keanekaragaman hayati Indonesia.
Para peserta GNPDAS Pertikawan Festival ini memulai karnaval dari depan kantor Bawaslu dan berakhir di Lapangan Monas.
Kegiatan ini diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Kwarnas Gerakan Pramuka.
Sejumlah sosok dari kalangan millenial ikut mengenakan kostum festival dari bahan daur ulang. Antara lain Swietenia Puspa Lestari (divers dan 100 Perempuan Paling Berpengaruh di Dunia versi BBC), Sonia Fergina Citra (Putri Kebudayaan Indonesia 2019), Reymond Leopard (Binus Ambassador 2019).
Selain itu, Mr Tourism and Culture Universe Indonesia 2019, Mr Model Internasional Indonesia 2019, Miss All Nation Indonesia 2019, Putra Kebudayaan NTT, Putri Kebudayaan Jawa Barat, Putri Kebudayaan DKI Jakarta, Putri Kebudayaan Sumatra Barat, Putri kebudayaan NTB, dan Mojang Kota Sukabumi 2019.
Sekretaris Jenderal KLHK, Bambang Hendroyono menjelaskan, karnaval budaya dengan kostum dari limbah dengan tema flora-fauna ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan.
“Ini sesuai dengan amanat Bapak Presiden Joko Widodo,” katanya.
Menurut Bambang, karnaval budaya ini merupakan inovasi untuk memotivasi adik-adik Pramuka untuk lebih peduli terhadap lingkungan hidup, kelestarian Daerah Aliran Sungai (DAS).
“Kami harapkan mereka menjadi pelopor aktivitas peduli lingkungan hidup di kwartir ranting dan cabangnya,” ujar Bambang yang menjadi Ketua Panitia Penyelenggara Pertikawan Nasional 2019.
Bambang menjelaskan, Pertikawan yang diselenggarakan di Buper Cibubur pada 18-24 November 2019 diikuti 2.600 peserta penegak dan pandega serta 500 pamong saka.
Para peserta juga mengikuti kegiatan di 14 subcamp di Jawa Barat, Banten dan Kabupaten Kepulauan Seribu.
Dia berharap 10 satuan karya Pramuka lainnya dapat mengambil pelajaran dari Pertikawan Nasional ini.
Sekretaris Jenderal Bawaslu Gunawan Suswantoro menjelaskan, Pramuka adalah pemuda yang bergerak untuk Indonesia yang maju dan berkualitas.
Pertikawan adalah tempat berkarya untuk menyukseskan program Indonesia maju.
“Kami bersinergi dengan Gerakan Pramuka untuk meningkatkan kualitas demokrasi Indonesia,” kata Gunawan yang juga menjadi Andalan Nasional Gerakan Pramuka periode 2018-2023.
Gunawan Suswantoro mengatakan, karnaval ini sesuai dengan pendekatan budaya yang menjadi prioritas dan visi-misi Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin.
“Kegiatan karnaval budaya dan Pertikawan ini diharapkan meningkatkan citra Gerakan Pramuka,” ujarnya.
Wakil Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Bidang Satuan Karya (Saka), Satuan Komunitas dan Gugus Darma, Kingkin Suroso menjelaskan, Saka Wanabakti dan Kalpataru adalah wadah pembinaan bagi Pramuka penegak dan pandega yang memiliki minat di bidang ilmu pengetahuan-teknologi, dan kewirausahaan dalam pemanfaatan dan pelestarian sumber daya alam hutan dan lingkungan hidup.
“Kegiatan Pertikawan ini sebagai wahana mengaplikasikan keterampilan dan memberikan kecakapan bagi anggota Satuan Karya (Saka) Wanabakti dan Kalpataru,” kata Kingkin.
Roby Zulpandi, Ketua Dewan Kerja Penegak dan Pandega Nasional, sekaligus Penanggungjawab Sangga Kerja Pertikawan Nasional 2019 menjelaskan tiga output bagi peserta setelah mengikuti Pertikawan 2019.
“Pertama, meningkat pengetahuan dan pemahamannya di bidang isu-isu generasi millenial, pendidikan kepramukaan dan juga isu-isu global maupun lokal tentang lingkungan hidup dan kehutanan,” kata pramuka pandega berusia 23 tahun ini.
Kedua, berkembang sikap dan karakter positif, empati serta apresiasinya terhadap masalah dan jalan keluar penanganan isu-isu generasi millenial, pendidikan kepramukaan dan juga isu-isu global maupun lokal tentang lingkungan hidup dan kehutanan.
Ketiga, berkembang kemampuan dan keterampilannya di dalam menghasilkan karya-karya yang bermanfaat, produktif dan solutif bagi penanganan isu-isu generasi millenial, pendidikan kepramukaan dan juga isu-isu global maupun lokal tentang lingkungan hidup dan kehutanan.
Para peserta diharapkan memiliki kemampuan berwirausaha dan menciptakan lapangan kerja dengan memanfaatkan era digital, potensi alam secara lestari dan bertanggung jawab. Menggunakan peningkatan ilmu pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diperolehnya untuk pengembangan dan inovasi pengelolaan serta program-program pembinaan Saka Wanabakti dan Saka Kalpataru di kwartir daerah dan cabang.
Selain itu juga mengembangkan dan berinovasi program kegiatan satuan karya maupun kegiatan individu dalam bidang “community development” berbasis lingkungan hidup dan kehutanan secara lestari dan bertanggung jawab.
Banyak kegiatan menarik digelar Sangga Kerja Pertikawan. Antara lain Giri Wana Rally (di Taman Nasional Gunung Halimun Salak), kampanye ramah lingkungan berupa busana dari limbah, color dancemob, wirausaha pemuda, makanan sehat dan komestik aman, online shop, energi terbarukan, perlebahan, pengelolaan sampah plastik, karya ilmiah inovasi, penanaman pohon, aneka lomba bagi mileneal dan puluhan kegiatan bakti seperti pembuatan 3000 lobang biopori.
Ada juga kegiatan wisata edukasi (Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan Taman Nasional Kepulauan Seribu, Kebon Raya Bogor, Puspitek Serpong, Universitas Indonesia dan IPB), dan karnaval di CFD Jalan Thamrin “GNPDAS Jakarta Pertikawan Festival” pada 24 November 2019.
Selain itu, sekitar 100 utusan dari tiap kwartir daerah mengikuti Inisiasi Kawan Bumi (Indonesian Scout Platform on Youth Initiatives for Sustainable Indonesia) di Gedung Manggala Wanabakti.
Pertikawan Nasional akan ditutup pada Minggu, 24 November 2019 pukul 19.00 WIB oleh Wakil Menteri LHK Alue Dohong, didampingi Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Budi Waseso. Penutupan dilakukan di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur.(*)
https://youtu.be/KpLcG-iXDuo