PortalMadura.Com – Mayoritas orang mungkin pernah mengalami microsleep atau fase tertidur sejenak. Mengalami hal ini memang tidak bermasalah jika saat di rumah sedang menonton televisi. Akan tetapi, beda hal jika sedang mengemudi yang membutuhkan konsentrasi tinggi.
Sebagaimana penelitian organisasi keselamatan jalan raya di Amerika Serikat, AAA Foundation, menunjukkan sekitar 16,5 persen kecelakaan fatal mobil diakibatkan dari pengemudi yang mengantuk. Sudah jelas saat pengemudi mengantuk akan mengurangi reaksi, kewaspadaan, dan keputusan yang diambil.
Parahnya lagi, dari penelitan Universitas Queensland di Australia, pengemudi yang mengalami microsleep enggan untuk menepi dan beristirahat. Padahal, semakin parah durasi dan berulang kali terjadinya microsleep saat mengemudi, semakin besar risiko kecelakaan.
Maka dari itu, dianjurkan batas durasi mengemudi itu empat jam. Setelah itu disarankan untuk beristirahat. Sejumlah mobil modern bahkan sudah menyertakan fitur pengingat agar pengemudi beristirahat ketika melewati batas waktu mengemudi yang ditentukan.
Selain itu, banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghindari microsleep saat mengemudi. Misalnya dengan menepi dan beristirahat sejenak (power nap), istirahat yang cukup sebelum mengemudi, mendengarkan musik yang bisa membangkitkan semangat, mengonsumsi kafein (kopi), dan mengajak rekan untuk menemani atau menjadi sopir pengganti saat perjalanan jauh.
Untuk itu, agar Anda bisa terhindar dari masalah microsleep dianjurkan untuk berkonsentrasi yang tinggi saat berkendara dan istirahat yang cukup sebelum melakukan perjalanan jauh. (metrotvnews.com/Salimah)