PortalMadura.com- Sistem pengereman kendaraan bermotor, baik untuk mobil maupun sepeda motor, telah mengalami perkembangan yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir.
Salah satu inovasi paling mencolok adalah penambahan fitur-fitur canggih seperti Anti-lock Brake System (ABS) dan Combi Brake System (CBS).
Dengan adanya teknologi ini, kualitas dan efektivitas pengereman kendaraan semakin meningkat, memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengendara.
Fungsi Dasar Sistem Pengereman
Sistem pengereman berfungsi menyerap energi gerak yang dihasilkan oleh putaran roda. Proses ini akan memperlambat kecepatan kendaraan seiring dengan penurunan energi gerak tersebut.
Penyerapan energi gerak ini dilakukan melalui friksi atau gesekan yang dihasilkan oleh berbagai jenis rem yang digunakan dalam kendaraan.
Jenis rem yang umum dipakai antara lain rem mekanik (tromol), rem cakram, rem hidrolik, rem angin, dan rem tangan. Dalam kebanyakan sepeda motor, rem tromol menjadi pilihan yang dominan.
Inovasi Terkini: ABS dan CBS
Dalam perkembangannya, sistem pengereman kini telah dilengkapi dengan fitur ABS dan CBS, yang masing-masing memiliki tujuan dan cara kerja yang berbeda, tetapi tetap berfokus pada optimalisasi sistem pengereman.
Mari kita telusuri lebih dalam perbedaan antara kedua sistem ini.
Perbandingan ABS dan CBS
1. Definisi ABS dan CBS
- ABS (Anti-lock Brake System): Fitur ini bekerja secara elektronik dengan menggunakan sensor untuk mendeteksi pengereman mendadak. Teknologi ini dirancang agar rem tidak mengunci, sehingga ban tidak selip dan pengendara tetap bisa mengendalikan kendaraan saat melakukan pengereman yang mendesak.
- CBS (Combi Brake System): Berfungsi secara mekanis, CBS mengintegrasikan pengereman antara roda depan dan belakang. Dengan sistem ini, ketika pengendara menarik tuas rem, kedua roda akan berfungsi secara bersamaan, meningkatkan stabilitas dan kontrol kendaraan.
2. Fungsi Masing-Masing Sistem
- Fungsi ABS: Menghindari penguncian roda saat pengereman mendadak, yang dapat menyebabkan kendaraan tergelincir. ABS dilengkapi dengan sensor kecepatan roda (wheel speed sensor) yang memonitor perputaran roda untuk mencegah penguncian.
- Fungsi CBS: Memperpendek jarak berhenti kendaraan dengan mengkombinasikan pengereman pada roda depan dan belakang secara simultan. Dengan cara ini, pengurangan kecepatan terjadi lebih cepat dan seimbang.
3. Cara Kerja ABS dan CBS
- Cara Kerja ABS: Sensor wheel speed mendeteksi perputaran roda saat kendaraan melaju. Dalam sepeda motor yang dilengkapi ABS, terdapat disk sensor pada roda. Ketika kendaraan melaju, sensor mengirimkan data kepada Engine Control Unit (ECU). Jika roda mulai mengunci, modulator ABS secara otomatis mengurangi tekanan fluida rem untuk mencegah penguncian. Proses ini berulang dengan frekuensi 15 hingga 50 kali per detik, hingga pengendara melepas tuas rem.
- Cara Kerja CBS: Pengoperasian CBS dilakukan dengan menekan satu tuas rem belakang saja, yang secara otomatis mengaktifkan pengereman pada roda depan dan belakang. Pengereman ini dilakukan dengan komposisi sekitar 70 persen dari rem belakang dan 30 persen dari rem depan, tanpa memerlukan sensor untuk mengatur mekanismenya.
4. Perbandingan Harga Kendaraan dengan Fitur ABS dan CBS
Dalam hal harga, kendaraan yang dilengkapi fitur ABS dan CBS biasanya memiliki perbedaan yang signifikan. Contohnya, Honda PCX menunjukkan perbedaan harga antara varian yang menggunakan ABS dan yang menggunakan CBS berkisar antara Rp3 hingga Rp4 juta.
Mana yang Lebih Baik: ABS atau CBS?
Pemilihan antara kendaraan bermotor dengan fitur ABS atau CBS sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan pengendara. Jika Anda menginginkan sistem pengereman yang didukung oleh teknologi sensor elektronik dan mencegah penguncian roda, kendaraan dengan fitur ABS adalah pilihan yang tepat.
Namun, jika Anda lebih memilih sistem manual yang lebih sederhana seperti CBS, itu pun bisa menjadi pilihan yang layak.
Rem ABS menawarkan keunggulan dalam mencegah roda terkunci saat pengereman, meskipun penggunaannya mungkin kurang nyaman di medan off-road atau permukaan jalan yang tidak rata.
Di sisi lain, CBS berguna untuk mencegah masalah pada rem depan yang mungkin terkunci, terutama bagi pengemudi pemula. Akan tetapi, penggunaan CBS juga dapat menimbulkan risiko, terutama pada jalanan turunan yang panjang, di mana rem ini tidak dapat digunakan secara bergantian untuk mencegah rem blong.
Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang fitur-fitur ini, pengendara dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana saat memilih kendaraan bermotor yang sesuai dengan preferensi dan kebutuhan keselamatan mereka.
**) Ikuti berita terbaru PortalMadura.com di WhatsApp, Telegram Google News klik Link Ini dan jangan lupa Follow