PortalMaduara.Com – Pemanis buatan adalah pengganti gula yang produksi melalui proses kimiawi. Pemanis buatan memiliki rasa manis yang lebih tinggi dibandingkan pemanis biasa atau gula.
Meski mengandung kalori lebih kecil, namun pemanis buatan ini juga berpotensi menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan. Dilansir dari laman Alodokter.Com, Jumat (19/2/2021), berikut beberapa jenis bahan pemanis buatan yang sering digunakan dalam produk makanan dan minuman yang perlu Anda ketahui:
Aspartam
Janis yang satu ini biasa digunakan sebagai pemanis dalam permen karet, sereal sarapan, agar-agar, dan minuman berkarbonasi. Kandungan aspartam terdiri dari asam amino, asam aspartat, fenilalanin, serta sedikit etanol.
Sakarin
Biasanya jenis gula yang satu ini dalam sekali penyajian untuk makanan olahan tidak boleh melebihi 30 mg. Sedangkan untuk minuman, tidak boleh lebih dari 4 mg/10 ml cairan.
Sukralosa
Bahan ini biasa digunakan pada produk makanan yang dipanggang atau digoreng. Konsumsi harian sukralosa yang ideal adalah sebanyak 5 mg/kg berat badan. Sukralosa dihasilkan dari sukrosa yang memiliki rasa manis 600 kali lebih kuat dibandingkan gula.
Acesulfame potassium
Pemanis ini sangat stabil dalam temperatur tinggi dan mudah larut, sehingga sesuai dipakai dalam banyak produk makanan. Batasan konsumsi harian yang disarankan untuk acesulfame potassium adalah 15 mg/kg berat badan.
Neotam
Pemanis buatan ini banyak digunakan pada makanan rendah kalori. Secara kimia kandungannya hampir sama seperti aspartam, namun rasanya 40 kali lebih manis dari aspartam.