Kenapa Perempuan Menjerit Saat Berhubungan Seks

Avatar of PortalMadura.Com
Kenapa Perempuan Menjerit Saat Berhubungan Seks
ilustrasi

PortalMadura.Com – Saat perempuan melakukan hubungan seks seringkali terlalu khawatir dengan hal-hal yang terjadi. Misalnya mengalami kekeringan atau iritasi selama berhubungan seks.

Bahkan, sepertiga dari perempuan muda mengatakan kepada Huffington Post bahwa dirinya kerap mengalami kekeringan pada vagina, saat mengalami berhubungan seks.

Dr Mary Jane Minkin, seorang Obgyn di Yale University mengatakan bahwa kekeringan atau iritasi merupakan suatu hal yang wajar bagi perempuan saat berhubungan seks.

Setelah beberapa detik hubungan seks dimulai perempuan mulai merasakan sesuatu yang membuatnya tak nyaman. Menurut Kimberly Resnick Anderson, Direktur Pusat Kesehatan Seksual di Ohio, kondisi ini disebut sebagai netralitas seksual.

Kadang-kadang, seorang perempuan perlu buang air kecil, sementara mereka berada di posisi seksual tertentu, seperti doggie style.

Amy Levine, pelatih seks dan pendiri Ig mengatakan bahwa hal ini merupakan sensasi yang biasanya berasal dari stimulasi G-spot, yang dapat menyebabkan ejakulasi pada perempuan.

Tak hanya itu, sebuah penelitian yang dilakukan pada 2011 menemukan bahwa 66 persen perempuan menjerit saat berhubungan seks, untuk mempercepat klimaks dengan pasangannya. Sementara sebanyak 87 persen perempuan melakukannya untuk meningkatkan harga diri pasangannya.

Mengeluarkan suara dapat menjadi cara yang baik, agar memperjelas tentang apa yang Anda inginkan di tempat tidur. Beberapa perempuan juga mengalami buang angin secara tak terduga saat melakukan hubungan seks.

Hal ini terjadi, ketika udara terjebak di dalam vagina dan sementara itu Anda tidak paham cara untuk mencegahnya. Tak perlu terlalu khawatir, hal ini sangat alami, yang membuat Anda akan tertawa dan hubungan seks terus berjalan.

Sedangkan beberapa perempuan lainnya justru mengalami sakit kepala saat mereka mengalami hubungan seks dengan pasangan mereka. Sakit kepala yang biasanya terjadi di kepala atau leher bisa menjadi lebih parah secara tiba-tiba saat mencapai orgasme. (Times of India/suara)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.