PortalMadura.Com, Sumenep – Salah seorang legislator Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Hosaini Adhim, mengingatkan agar penggunaan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) tepat sasaran.
Menurutnya, pemerintahan desa sudah sangat besar menerima anggaran dari APBN yang ditransfer langsung ke nomor rekening kas desa.
“Maka, diharapkan dapat memberikan dampak positif dan kemajuan pesat bagi desa dan masyarakat,” katanya, Jumat (19/7/2019).
Anggota Komisi I DPRD Sumenep ini menjelaskan, dana desa dapat digunakan salah satunya penyertaan modal pada BUMDes yang merupakan unit usaha desa yang dikelola bersama masyarakat.
“BUMDes ini sangat strategis untuk menyejahterakan masyarakat desa,” tandasnya.
Politisi PAN Sumenep ini menyebutkan, keberadaan BUMDes sudah menjadi program prioritas Kemendesa PDTT. Sudah selayaknya semua desa memiliki BUMDes.
BUMDes harus dibentuk dengan mengacu pada potensi desa masing-masing. Artinya, keberadaan BUMDes itu benar-benar untuk mengembangkan potensi desa yang berdampak positif pada warga.
“Neraca keuangan juga harus mengalami perkembangan yang bagus, bukan malah nantinya defisit. Maka perlu menempatkan SDM yang berkualitas dari unsur masyarakat itu sendiri,” tandasnya.
Plafon anggaran DD yang dikucurkan Pemerintah Pusat kepada 330 desa di Kabupaten Sumenep pada tahun anggaran 2019 mencapai Rp 60 miliar.
Hal tersebut mengalami kenaikan cukup besar pada tahun 2019 dengan pagu DD ditetapkan Rp 338 miliar, sedangkan tahun 2018 Rp 278 miliar.
Untuk alokasi DD yang ditetapkan Pemkab Sumenep tahun 2019 sama dengan 2018 sebesar Rp 123 miliar. Dengan plafon anggaran DD yang cukup besar ditambah ADD, maka pagu keuangan desa yang harus dikelola setiap desa di atas Rp 1 miliar.(*)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
