PortalMadura.Com, Sumenep – Tim dari SMA PGRI Sumenep, Madura, Jawa Timur, hari ini mendatangi ahli waris lahan yang dibangun SMA PGRI tersebut. Hal itu dilakukan untuk melengkapi administrasi pemindahan status lahan dari ahli waris ke yayasan yang mengelola sekolah, selanjutnya diproses untuk pembebasan lahan dan bangunan.
“Kami bersama tim di yayasan mendatangi ahli waris lahan ini di Bali. Tim ini terdiri dari pihak yayasan, Dishub dan Camat Kota Sumenep,” kata Penasehat Panitia Pengkajian Relokasi Gedung SMA PGRI Sumenep, Nurul Hamzah, Kamis (20/7/2017).
Ia menyampaikan, lahan yang dibangun gedung SMA PGRI Sumenep ini masih atas nama Pak Iswanto dan ahli warisnya adalah istri dan anaknya tinggal di Bali. Untuk itu pihak yayasan bersama tim harus mendatangi ahli waris tersebut guna merubah status lahan.
“Sekalian kami membawa PPAT-nya ke sana (Bali, red) agar peralihan status lahan tersebut segera terselesaikan. Karena status tanah dan bangunan tersebut akan menjadi penentu proses pembayaran atau ganti rugi yang akan dilakukan pemerintah daerah ke pihak pengelola sekolah,” ucapnya.
Hasil appraisal lahan, gedung dan tanaman SMA PGRI Sumenep sebesar Rp 9,4 miliar. Namun, hal itu belum bisa dibayar oleh pemerintah daerah meski anggaran pembebasan lahan itu telah disediakan di APBD 2017. Ini karena terkendala status lahan yang dibangun gedung sekolah tersebut. Sebab status lahannya masih milik perorangan, bukan yayasan. Sesuai aturan yang berlaku, lahan tersebut statusnya harus milik yayasan agar bisa dilakukan pembayaran.
Gedung SMA PGRI Sumenep ini dinilai menjadi salah satu obstacle keselamatan penerbangan pesawat berkapasitas 70 penumpang di Bandara Trunojoyo setempat. Untuk menjaga keselamatan penerbangan, penyelenggara Bandara meminta pemerintah daerah untuk membongkar gedung sekolah yang jarak dari ujung landas pacu hanya sekitar 230 meter.
Sesuai rencana, pada tanggal 22 Juli 2017 ini pesawat milik PT Wings Abadi (Wings Air) akan melakukan uji coba penerbangan di Bandara. Pesawat yang akan diuji cobakan terbang itu jenis ATR 72 dengan kapasitas penumpang 70 orang. Pesawat tersebut nanti akan melayani di rute Sumenep-Surabaya secara komersial. (Arifin/Putri)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
