Madura United Luncurkan Jersey Baru 2025-2026: Merah Semangat Juang, Abu-Abu Cermin Ketekunan Petani Garam

Avatar of PortalMadura.com
Madura United Luncurkan Jersey Baru 2025-2026: Merah Semangat Juang, Abu-Abu Cermin Ketekunan Petani Garam
Madura United Luncurkan Jersey Baru 2025-2026: Merah Semangat Juang, Abu-Abu Cermin Ketekunan Petani Garam

PortalMadura.com-Menjelang dimulainya musim kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia, Super Indonesia 2025-2026, Madura United tak hanya fokus pada persiapan teknis tim, tetapi juga meluncurkan jersey home dan away yang sarat makna budaya. Melalui desain anyar ini, klub berjuluk Sape Kerrab secara resmi membawa warisan leluhur Madura ke lapangan hijau, menjadikan kostum lebih dari sekadar pakaian pertandingan.

Jersey kandang musim ini didominasi warna merah tua yang terinspirasi dari baju adat tradisional Madura, Pesa’an. Warna ini bukan pilihan sembarangan. Menurut Direktur Utama PT PBMB (pengelola Madura United), Annisa Zhafarina Qosasi, merah melambangkan keberanian, semangat juang, serta ketegasan dalam memperjuangkan kebenaran dan keadilan—nilai-nilai inti masyarakat Madura.

“Merah adalah warna utama dalam baju Pesa’an asli. Ia merepresentasikan karakter kuat dan semangat membara yang selalu hidup dalam darah orang Madura,” ujar Annisa di Pamekasan, Kamis (31/7/2025).

Di antara dominasi merah, terdapat garis-garis putih yang menyimbolkan ketulusan hati, kesucian niat, dan transparansi. Kombinasi merah-putih yang berulang mencerminkan keseimbangan antara semangat yang membara dan ketenangan dalam bertindak.

Tidak kalah penting, garis hitam yang memisahkan blok warna merah dan putih melambangkan batas moral dan etika yang dijunjung tinggi. “Hitam adalah simbol keteguhan dan identitas budaya yang tak tergoyahkan,” tambah Annisa.

Sementara itu, jersey tandang menampilkan nuansa yang berbeda. Dominasi warna putih dan abu-abu bergradasi terinspirasi dari kehidupan petani garam, salah satu simbol paling ikonik di Pulau Garam. Putih melambangkan kejujuran dan kesucian, sedangkan gradasi abu-abu menyerupai pantulan cahaya matahari di atas kristal garam—menggambarkan proses alamiah dan ketekunan.

Garis vertikal pada jersey away sengaja didesain menyerupai galengan (pematang) tambak garam, simbol kedisiplinan, keteraturan, dan kerja keras turun-temurun. “Arah vertikal juga mencerminkan doa yang selalu mengarah ke langit—harapan bahwa setiap usaha akan membawa berkah,” jelas Annisa.

Efek kilau pada jersey, lanjut dia, bukan sekadar elemen estetika. Ia merepresentasikan harga diri masyarakat Madura yang sederhana dalam penampilan, namun kuat dalam integritas dan daya juang. “Seperti garam Madura yang diolah secara tradisional dan dikenal berkualitas tinggi, kami ingin tim ini dikenal karena konsistensi dan kejujuran,” ucapnya.

Peluncuran jersey ini menjadi bagian dari komitmen Madura United untuk tidak hanya bersaing di atas lapangan, tetapi juga menjadi wadah pelestarian budaya lokal. Dengan mengangkat filosofi kehidupan masyarakat Madura, klub berharap dapat membangkitkan rasa bangga dan identitas yang kuat, baik bagi pemain maupun suporter.

Musim Super Indonesia 2025-2026 dijadwalkan segera bergulir, dan Madura United siap tampil tak hanya kuat secara tim, tetapi juga bermakna secara budaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses