Mencari Rezeki, Bukan Alasan Kita untuk Lupa Diri

Avatar of PortalMadura.com
Mencari Rezeki, Bukan Alasan Kita untuk Lupa Diri
Ilustrasi

PortalMadura.Com – Rezeki, satu hal yang semua orang berlomba-lomba untuk mencarinya. Tidak peduli hujan badai, atau dalam keadaan apapun, kalau seseorang butuh , mereka akan menjemput rezekinya.

Dalam Islam memang sudah di sebutkan bahwasanya rezeki setiap hamba Allah Swt sudah diatur oleh-Nya. Namun apabila tidak ada usaha yang kita lakukan, maka tidak akan Allah limpahkan kenikmatan setelah lelahnya ia bekerja. Idealnya kita sebagai manusia lah yang harus mencari dan menjemput rezeki itu sendiri.

Kalau saja ada hamba Allah yang selalu menggerutu dan selalu mengeluh karena rezekinya tak kunjung datang sedangkan ia hanya bermalas-malasan, maka sungguh itu adalah kerugian bagi dirinya sendiri.

Namun pada dasarnya kita tidak boleh berlebihan dalam segala hal. Ada mereka yang menjadi seorang maniak pekerja, mengejar materi sampai lupa beribadah, padahal itu hal yang buruk untuk di lakukan dan di tiru. Karena bagaimanapun kita tetap seorang hamba yang harus selalu melaksanakan kewajiban kita sebagai umat muslim pada umumya, seperti salat, sedekah, dan lain sebagainya.

Karena jika kita selalu sibuk dengan dunia, terlalu sibuk dengan pekerjaan dan materi sehingga kita lupa akan kewajiban kita dan kehadiran-Nya yang selalu mengawasi serta memberikan kita kenikmatan, maka sama saja kita sudah menjadi umat yang sombong, congkak, dan tak acuh, kepada Allah yang sebenarnya Ialah yang memberikan segalanya kepada kita selama ini.

Melalui Qs. Al Jum'ah ayat 10, Allah memerintahkan kita untuk mengolah dan menikmati pula ciptaan dan rezeki yang telah disediakan-Nya. “Apabila telah selesai beribadah, maka bergegaslah menyebar ke (penjuru) bumi. Carilah rezeki Allah dan ingatlah Allah sesering mungkin agar kamu menjadi orang-orang yang sukses,”

Walaupun Allah tak mau kita jadikan ibadah sebagai satu-satunya kesibukan diri, akan tetapi Allah selalu meminta kita agar selalu ingat pada-Nya. Ada banyak hal seru lain yang perlu juga dinikmati. Jelajah dan nikmatilah, sebab hal itu bisa pula menjadi bagian dari ibadah. Syaratnya, ya itu tadi. Selalu mengingat Tuhan di manapun kita berada. Sebab, sebagaimana direkam oleh Al-Qur'an, ”Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya, dan kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (Qs. al-Mulk ayat 15).

Di penutup ayat di atas, Tuhan menegaskan bahwa pada akhirnya, kita semua akan kembali kepada-nya. Karenanya, Tuhan berpesan agar kita hanya ”makan sebagian dari rezeki-Nya”.

Ingatlah bahwa Tuhan hanya membekali kita dengan satu mulut saja, tak akan cukup untuk memakan semua. Karenanya, carilah rezeki secukupnya saja. Tak perlu tergesa-gesa dan terlalu berambisi untuk memiliki semuanya, sebab baik tidaknya rezeki yang kita dapat tidak ditentukan dari jumlahnya, melainkan manfaatnya. Tak ada guna rezeki yang melimpah namun justru menjauhkan kita dari kasih Sang Pencipta.

Jangan mengira Tuhan akan silau dengan kekayaan kita, sebab Ia adalah pusat segalanya. Harta yang kita punya saat ini tak lebih dari sekadar titipan saja. Tuhan bisa mengambilnya kembali kapanpun Ia kehendaki. Tanpa perlu izin, tanpa perlu permisi. Itu sebabnya, kita sebagai umat muslim hendaknya jangan lupa untuk selalu berbagi.

memang kadang melenakan, hingga tak sedikit dari kita yang bahkan hingga lupa diri hanya demi mendapat lebih banyak rezeki. Kita tak peduli lagi dari mana dan dengan cara apa rezeki itu didapat.

Rasul telah mencium gelagat ini sejak jauh hari. Seperti dicatat oleh al Tirmidzi, Rasul pernah berkata, ”Akan datang suatu masa, di mana orang tidak mau peduli dari mana ia mengais rezeki, baik dari jalan halal maupun haram.” Rezeki yang didapat dari cara haram, cara-cara yang tak disukai Tuhan, tak akan memberi kebaikan. Dalam kondisi ini, semakin banyak harta justru semakin menderita.”

Maka dari itu, tak perlu kita terlalu berambisi mengejar dunia juga materinya. Materi memang penting, namun jika berlebihan dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya, maka percuma saja. Tidak akan Allah ridhai apa yang kita dapatkan. Jadi, teruslah berusaha namun apa adanya, cari yang secukupnya untuk memenuhi hidupmu, bukan untuk memenuhi gengsimu. awali dengan basmalah, akhiri juga dengan nikmat syukur yaitu alhamdulillah hanya kepada Allah Swt yang telah memberikan kenikmatan tiada tara, Insya Allah akan selalu berkah. Semoga bermanfaat. Walluhu A'lam

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.