Mengapa Air Liur Anjing Najis dalam Islam? Ini Sebabnya

Avatar of PortalMadura.com
Mengapa Air Liur Anjing Najis dalam Islam Ini Sebabnya
Ilustrasi

PortalMadura.Com – Umat muslim tentunya sudah mengetahui bahwa memelihara anjing termasuk perkara najis. Selain itu, air liur anjing pun juga najis. Tahukah Anda kenapa sebabnya?. Untuk lebih jelasnya mari simak hadis berikut ini:

Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah bersabda: “Bersihkan bejana/wadah kalian yang telah dijilat anjing dengan mencucinya sebanyak tujuh kali dan salah satunya dengan debu”. Selain itu, Abu Hurairah ra juga berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Jika anjing menjilat salah satu bejana Anda, maka buanglah isinya dan cucilah sebanyak tujuh kali”.

Dua hadis di atas telah menjelaskan akan pentingnya membuang apa yang terdapat dalam bejana atau wadah yang telah dijilat oleh anjing, begitu juga pentingnya membersihkan bejana tersebut dengan mencucinya sebanyak tujuh kali dan salah satunya dengan debu.

Selain dari segi agama, hal ini juga terbukti secara ilmiah bahwa anjing membawa sejumlah bakteri dan virus dalam air liur mereka, dan tidak bisa membersihkan bejana atau wadah bekas jilatan anjing itu kecuali mencucinya beberapa kali dan satu kali dengan tanah.

Benarlah perkataan Rasulullah ketika beliau memberi isyarat ilmiah dalam hadisnya: membersihkan bejana atau wadah kalian yang telah dijilat anjing adalah mencucinya sebanyak tujuh kali dan salah satunya dengan debu.

Para ilmuwan telah mengungkapkan penemuan ilmiah adanya desinfektan pada tanah. Para ilmuwan telah mempelajari instalasi tanah dan menemukan tanah itu mengandung bahan-bahan jika dicampur dengan bakteri dan kuman, maka kuman itu akan hilang segera. Liur anjing yang membawa bahan patogen bagi manusia tidak dapat dihilangkan kecuali dengan tanah. Subhanallah.

Dari kejadian itu, Anda bisa melihat melalui hadis ini bahwa Rasulullah telah mengisyaratkan penemuan ilmiah di atas yang baru bisa dibuktikan pada paruh abad kedua puluh. Hal ini menunjukkan bahwa Rasulullah tidak mendapatkan pengetahuan kecuali atas pengajaran dari Allah SWT.

Sementara, pada masa itu yaitu abad ketujuh Masehi, zaman pada saat Rasulullah hidup, tidak ada seorang manusia pun yang memililki pengetahuan medis ini. Wallahu A’lam. (islampos.com/Putri)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.