PortalMadura.Com, Sampang – SMA Negeri 4 Sampang, Madura, Jawa Timur di Jala Kramat terancam ditutup. Sejak tiga tahun terakhir, jumlah peserta didik baru tidak pernah mencapai batas minimal rombongan belajar (Rombel).
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sampang, Heri Purnomo, menjelaskan, standart rombel itu 20 siswa. Pada tahun 2016 ini, hanya 16 siswa yang memilih melanjutkan studi disekolah itu.
“Kami mensinyalir hal ini diakibatkan dari kurangnya kreatifitas pengelola sekolah, sehingga tidak banyak siswa yang memilih disana,” kata Heri, Selasa (23/8/2016).
Menurutnya, jika berpatokan pada persyaratan jumlah rombel, kemungkinan besar sekolah tersebut terancam ditutup.
“Kondisinya memang sangat memprihatinkan, sebab dari 13 ruang kelas, hanya tercatat 4 ruang kelas yang ditempati, sehingga salah satu efek dominonya adalah berimbas pada jam mengajar guru. padahal untuk mendapatkan sertifikasi, para guru dituntut mengajar selama 24 jam dalam sepekanu,” ucapnya.
Kepala sekolah SMA Negeri 4 Sampang, Moh Modhari mengelak jika pihaknya dikatakan kurang kreatif dalam mengelola sekolah.
Menurutnya, salah satu penyebab kurang diminatinya SMAN 4 Sampang karena adanya sikap ‘pilih hati' yang disinyalir dilakukan beberapa pihak.
“Hal itu juga diperparah dengan minimnya sarana-prasarana disekolah kami, sehingga ketertarikan peserta didik baru juga sangat minim,” dalihnya.(lora/har)