PortalMadura.Com – Punya gelar sebagai mobil termurah sejagat ternyata tidak mampu menaklukan konsumen. Justru yang terjadi sebaliknya, Tata Nano mengalami kerugian besar hingga mencapai Rp 2 triliun.
Mobil produksi India yang dijual dengan harga mulai 200 ribu Rupee, atau setara Rp 41 jutaan ini gagal memikat konsumen dalam negeri maupun luar negeri.
Sulit dibayangkan, Rushlane, Sabtu 2 Desember 2017 melansir, pabrik Tata hanya memproduksi Nano sebanyak dua unit per hari. Penjualannya juga makin parah. Dari 355 unit pada Mei 2017 menjadi hanya 57 unit di Oktober 2017. Bahkan, diler-diler telah menyetop pemesanan unit sejak 3-4 bulan lalu.
Selain itu, jumlah Tata Nano yang diekspor juga tidak memuaskan. Pada periode April-Oktober tahun 2017, hanya 111 unit yang dipasarkan di luar India.
Meski penyedia komponen tidak mendapat instruksi untuk menghentikan pengiriman, namun mereka diminta untuk tidak melakukan pengembangan. Artinya, tidak akan ada versi baru dari mobil mungil tersebut.
Awal tahun 2017, mantan bos Tata Group, Cyrus Mistry mengatakan, di masa kepemimpinannya, perusahaan merugi hingga 10 miliar Rupee atau Rp 2 triliun untuk membuat Nano tetap eksis.
Ia sempat mengusulkan untuk menghentikan proyek mobil murah tersebut, namun ditolak oleh para pemangku kepentingan perusahaan. (viva.co.id/har)