“Ada beberapa jenis kayu yang bisa digunakan untuk membuat warangka. Kalau saya pernah membuatnya dari kayu mentaos, jambu, sawo, sono, gaharu, timoho, juga cendana. Permintaan bahan tergantung selera pemesan. Jika stok kayu masih ada langsung saya buat. Tapi jika tak ada akan saya carikan,” cetusnya.
Tumpukan potongan kayu yang terlihat di samping (sisi selatan) langgar dekat rumahnya menandakan stok bahan yang dipunyai Arief. Jika pemesan ingin membuat warangka dari jenis kayu tertentu yang belum pernah dilihat, Arief tidak segan memperlihatkannya. Termasuk pula menunjukkan contoh warangka jadi yang terbuat dari kayu yang dimaksud.
Sebulan Maksimal 15 Warangka
Ratusan warangka buatan Arief tidak hanya berlaku pada keris. Ia juga melayani pesanan warangka untuk tombak, pisau kecil, serta senjata lainnya. Sepanjang dirasa mampu, pesanan akan ia terima. Lama pembuatan umumnya berkisar dua hingga tiga hari.
Namun proses pembuatan seringkali tidak dihitung dari hari tercapainya kesepakatan. Saat PortalMadura.Com menanyakan alasannya, dengan nada tegas Arief menjawab jika yang terjadi sejauh ini pemesan harus sabar terlebih dulu, oleh karena pesanan warangka masih mengantri.
“Masih banyak warangka yang belum saya kerjakan. Kalau ada pesanan baru dan si pemesan setuju dengan waktu yang saya tentukan, jelas saya terima. Selesainya bisa lebih dari seminggu, atau bisa sampai sebulan. Jika tak setuju saya tidak memaksa. Itulah prinsip kerja saya,” tegas pria yang mengaku tak menekuni pekerjaan lain selain membuat warangka.
Jika …
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
