PortalMadura.Com, Sampang – Anak usia dini di Desa Batoporo Timur, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, menjadi korban dugaan pencabulan. Korban sebut saja Mawar (nama samaran).
Kasus dugaan tindak pidana pencabulan itu, dilaporkan ke Mapolres Sampang beberapa waktu lalu oleh orang tua korban, berinisial S didampingi kuasa hukumnya, Moh. Jakfar Sodik.
Kamis (15/9/2021), kuasa hukum korban menjelaskan, pelaku tindak pidana asusila itu berinisial SL berstatus ustaz (guru agama).
Dugaan pencabulan berlangsung sejak dua tahun terakhir. Dan korbannya lebih dari satu orang.
“Ada lima korban pencabulan. Dua di antaranya menyandang disabilitas, termasuk putri dari S,” ungkapnya, Kamis (15/9/2021).
Pihaknya menyebutkan, pelaku melancarkan aksi pecabulan di rumahnya sendiri pada saat kondisi sepi.
“Selama itu, belum ada keluarga korban lain yang berani melaporkan. Karena pelaku mengancam terhadap korban,” katanya.
Bentuk ancamannya, kata dia, pelaku membawa senjata tajam (sajam) tanpa sarung pengaman pada keluarga korban. Dan meminta agar tidak melaporkan pada polisi.
“Selain membahayakan dan mengancam nyawa kepada keluarga korban, laporan kami ingin memberikan efek jera dan rasa keadilan terhadap masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Sampang, AKP Sudaryanto menjelaskan, kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur dalam proses penyelidikan sesuai tahapan penanganan.
“Terus berlanjut, dan penanganan kasus sesuai prosedur,” singkatnya.(*)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
