PortalMadura.Com, Pamekasan – Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura, Pamekasan melayangkan surat panggilan kepada orang tua salah satu mahasiswa atas nama Syaiful Anam.
Surat panggilan itu, disinyalir akibat aksi yang dilakukan Syaiful Anam bersama puluhan mahasiswa lainnya, Kamis 30 Agustus 2018. Kala itu, Syaiful Anam sebagai koorlap aksi.
Dalam surat panggilan tersebut ditandatangani Rektor, Mohammad Kosim. Wali mahasiswa itu diminta hadir di ruang sidang Kantor Pusat IAIN Madura, pukul 10.00 WIB, Senin, 3 September 2018.
Tidak disebutkan persoalannya, hanya tertulis ‘…adanya kepentingan yang perlu diselesaikan terkait dengan putra.…'. dan ditutup dengan ‘…demikian surat pemanggilan ini….'.
Baca : Dugaan Pungli, Mahasiswa Demo Rektorat IAIN Madura
Syaiful Anam mengaku terkejut atas surat pemanggilan kepada orang tuanya. Ia menduga surat pemanggilan itu berkaitan dengan aksi yang ia pimpin untuk mempertanyakan kebijakan kampus terkait dengan dugaan pungutan liar.
“Orang tua saya disuruh menghadap. Saya kaget dan tertawa aja,” katanya, Sabtu (1/9/2018).
Ia pun dengan sengaja mengunggah surat pemanggilan tersebut melalui akun facebook pribadinya. “Ini maksudnya apa? apa karena saya demo?,” tulis dia.
Syaiful mengaku tidak gentar dan tidak akan mundur selama memperjuangkan kebenaran. Ia justru tetap pada desakan awal agar pimpinan kampus menindak tegas oknum yang telah melakukan dugaan pungutan liar di lingkungan akademik.
“Pimpinan sudah mengakui bahwa pungutan tersebut adalah tindakan oknum. Untuk itu, kami tetap akan meminta sikap tegas pimpinan,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor IAIN Madura, Moh Kosim membenarkan adanya surat pemanggilan tersebut. Ia akan menemui orang tua salah satu koorlap aksi.
Saat ditanya apakah pemanggilan tersebut berkaitan dengan demo sebelumnya? Kosim hanya mengiyakan. “Iya,” via pesan WhatsApp.(Hasibuddin/Nurul)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
