PortalMadura.Com, Pamekasan – Pemasaran produk batik Pamekasan, Madura, Jawa Timur, masih pasang surut. Bahkan, sejak 3 tahun terakhir mandek.
Anggota Komisi II DPRD Pamekasan, Harun Suyitno mengatakan, selama ini hanya sebatas sosialisasi dan promosi tanpa adanya aksi nyata dari pemerintah daerah.
“Tiga tahun memang macet, hanya saja tahun ini yang paling parah,” ujarnya, Senin (2/10/2017).
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menyayangkan sikap pemerintah daerah yang selalu terkesan tak mau menjemput bola untuk lebih intens melakukan aksi nyata.
“Misalnya di Yogyakarta, tempo hari sempat ada promosi batik, tapi pemerintah seperti kurang semangat dan diam tanpa mau beraksi, maka wajar kalau batik Pamekasan tak diminati,” kesalnya.
Harun menyayangkan sikap dinas terkait dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pamekasan, yang kurang semangat dalam meningkatkan daya saing batik.
“Tahun lalu kita sudah melakukan MoU dengan H Abraham Lunggana untuk mempromosikan batik di tanah abang, tapi kok sudah setahun tak ada perubahan sama sekali,” pungkasnya.(Hasibuddin/Putri)