Pemerintah Akui Sulit Capai Target Pertumbuhan Ekonomi

Avatar of PortalMadura.Com
Pemerintah Akui Sulit Capai Target Pertumbuhan Ekonomi
Ilustrasi. Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution sedang berpidato dalam Forum Bisnis Sarajevo ke-8 di Sarajevo pada 22 Mei 2017. Forum tersebut berfokus pada pengembangan kerja sama ekonomi regional dan menarik investor asing untuk berinvestasi di tenggara Eropa. ( Samir Yordamoviç - Anadolu Agency )

PortalMadura.Com, – Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan di Jakarta, Senin, akan sangat sulit untuk bisa memenuhi target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen.

“Untuk bisa mencapai 5,3 persen saja butuh kerja keras. Pertumbuhan ekonomi semester I tahun ini saja 5,17 persen,” ungkap Menteri Darmin.

Pertumbuhan ekonomi pada tahun ini di triwulan I sebesar 5,06 persen dan triwulan II sebesar 5,27 persen menurut dia sulit untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi di akhir tahun. dilaporkan Anadolu Agency, Senin (6/8/2018).

Menteri Darmin mengatakan, sektor yang perlu digenjot untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi adalah sektor industri. Pertumbuhan sektor industri pada triwulan II mencapai 3,97 persen.

“Sektor ini masih lambat. Harus kita coba dorong terus. Nanti saya sampaikan ke Menteri Perindustrian,” jelas Menteri Darmin.

Sektor krusial lain yang menurut dia dapat ditingkatkan adalah sektor pertanian. Pada triwulan ini sektor pertanian tumbuh 4,76 persen.

“Tapi jangan terlalu berharap sektor ini bisa tumbuh setinggi ini terus karena ini faktor musim panen,” imbuh dia.

Musim panen menurut dia bergeser dari triwulan I ke triwulan II sehingga membuat pertumbuhan ekonomi di triwulan ini tumbuh tinggi 5,27 persen. “Tapi itu (pertumbuhan pertanian) tidak akan berulang,” lanjut Menteri Darmin.

Lebih lanjut, Menteri Darmin mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi pada triwulan II juga didorong oleh tingkat konsumsi rumah tangga yang mencapai 5,14 persen.

Pertumbuhan konsumsi rumah tangga menurut dia meningkat karena impor barang-barang konsumsi tidak tahan lama, setengah tahan lama, dan barang tahan lama yang juga tumbuh.

“Itu ada hubungannya dengan e-commerce. Jadi memang ada gejala bahwa rumah tangga terutama di perkotaan senang membeli produk-produk canggih yang tidak ada di sini. Ini juga persoalan yang harus kita cermati,” ujar dia. (AA)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.