Pemerintah Diam, Harga BBM di Kepulauan Tak Terkontrol

Avatar of PortalMadura.com

SUMENEP (PortalMadura) – Meskipun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur telah berupaya maksimal untuk mengatasi kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi untuk wilayah kepuluan, namun upaya tersebut sia-sia. Terbukti harga BBM bersubsidi disejumlah kepuluan tetap tinggi, bahkan perliternya mencapai Rp20 ribu sampai Rp25 ribu.

Informasi yang berhasil dihimpun PortalMadura, BBM di kepulauan masih langka dan harganya tiga kali lipat lebih tinggi dari wilayah daratan. Untuk kepulauan Masalembu dan Sapeken, harga BBM jenis primium dan solar, mencapai Rp20 ribu/liter, sementara di kepulauan Kangean, harga jenis solar dan primium mencapai Rp25 ribu/liter, lebih tinggi dari pulau Masalembu.

Hamsuri warga kepulauan Sepanjang Kecamatan/Kepuluan Sapeken, mengatakan, jika selama ini harga BBM bersubsidi di daerah kepuluan Sumenep masih melambung tinggi. Tidak hanya harganya yang tinggi, melainkan BBM juga ikut langka.

”Sudah satu minggu yang lalu, harga BBM di kepuluan terus menanjak, dan saat ini harganya sudah mencapai Rp 25 ribu persatu liternya,” katanya, Minggu (3/11/2013).

Hamsuri menambahkan, melambungnya harga BBM bersubsidi di kepulaun, dikarenakan pendistribusian BBM kepulau, hingga saat ini masih belum lancar. Sehingga BBM dikepulauan menjadi langka dan harganya sangat mahal.

”Tentunya kalau sudah pasokannya tidak lancar dan kekurangan BBM, otomatis para pedagang akan menaikkan harga. Apalagi untuk memasok BBM kekepulauan sangat sulit dan prosesnya juga jelimet, sehingga harganya sangat tinggi,” bebernya.

Hamsuri berharap, pemerintah terus mengupayakan kemudahan untuk memasok BBM ke kepulauan, karena BBM bagi masyarakat kepulauan, merupakan tulang punggung untuk melancarkan roda perekonomian. Karena jika tetap tidak ada solusi dari pemerintah untuk melancarkan pengiriman BBM, di kwatirkan masyarakat kepulauan kelaparan.

Sementara Kepala Bagian Perekonomian (Kabag Perekonimian) Setkab Sumenep, Moh. Hanafi, saat dihubungi melalui telepon selulurnya, telepon gengamnya tidak aktif, bahkan terdengar nada suara berada diluar jangkauan.(udien/htn)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.