PortalMadura.Com, Sampang – Pengungsi Syiah mengaku kecewa karena tidak bisa merayakan Idul Fitri 1437 H/2016 di tempat kelahirannya, Sampang, Madura, Jawa Timur.
“Kami sangat kecewa dengan aparat keamanan,” tegas Tajul Muluk, pimpinan Syiah Sampang yang mengungsi di Sidoarjo melalui telepon, Senin ().
Kekecewaan itu, dilatar belakangi pihak keamanan baik dari jajaran kepolisian Sidoarjo maupun Sampang tidak menjamin akan keselamatan para penganut aliran Syiah tersebut.
Ia menjelaskan, kepulangannya bersama pengikutnya hanya ingin bersilaturrahmi ke beberapa famili yang masih menetap di Kampung Gading Laok, Desa Blu'uran, Kecamatan Karang Penang dan Kampung Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben, Sampang.
“Tujuan kami adalah silaturahmi dan ziarah ke makam saat lebaran nanti, itupun hanya dua hari,” ucapnya.
Sebelumnya, rencana kepulangan Tajul Muluk dan pengikutnya untuk merayakan lebaran 1437 H di Sampang, beberapa waktu lalu disikapi oleh Forum Komunikasi Pimpinan Kepala Dareah (Forkopimda) beserta sejumlah ulama setempat dengan mengelar rapat.
Hasilnya, dari keputusan rapat tersebut, kepulangan Tajul Muluk mendapat penolakan dari para kiai dan warga setempat.(lora/har)