PortalMadura.Com, Sampang – Pengikut aliran syiah asal Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur kembali pada ajaran Ahlus Sunnah wal Jamaah (Aswaja).
Mereka adalah satu keluarga yaitu Subir bersama istri dan dua anaknya yang pernah mengungsi di Rumah Susun (Rusun) Puspa Agro, Jemundo, Sidoarjo pasca konflik syiah beberap tahun silam di wilayah hukum Sampang.
Subir bersama keluarga kembali pada ajaran Ahlus Sunnah wal Jamaah melalui prosesi baiat di Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ulum, Desa Gersempal, Kecamatan Omben, pada 23 April 2020.
Kegiatan pembaiatan dipimpin Wakil Rois Syuriah Nahdlatul Ulama, KH. Lutfillah yang disaksikan Ketua Rois Syuriah NU Sampang, KH. Syaifudin Abd. Wahid (Pengasuh Ponpes Darul Ulum) Gersempal.
Proses pembaiatan warga syiah dihadiri Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopincam) Omben, Ketua Lakpesdam NU Sampang, Faisol Ramdhani, dan tim lima Desa Karang Gayam.
“Ada puluhan warga yang sudah kembali pada ajaran Ahlus Sunnah wal Jemaah. Alhamdulillah, setelah proses baiat dilakukan penandatanganan dengan disaksikan langsung oleh semua pihak,” ujar Ketua Rois Syuriah NU Sampang, KH. Syaifudin Abd. Wahid, Jumat (24/4/2020).
Warga yang kembali mengikuti pada ajaran Ahlus Sunnah wal Jamaah atas dasar kehendak pribadi sehingga berkenan untuk melakukan pembaiatan sebagai sikap pemantapan diri dan keluar dari aliran syiah.
Camat Omben, Tanda Sulistiana menyampaikan, pembaiatan terhadap warga syiah kembali pada ajaran yang sempat ditinggalkan pada beberapa rahun silam telah melakukan koordinasi dengan tim lima Desa Karang Gayam.
Pihaknya berterima kasih kepada para ulama dan sesepuh kiai yang telah mendukung penuh dan memfasilitasi proses baiat bagi warga untuk kembali pada ajaran yang lebih baik.
“Subir bersama istri dan dua anaknya akan kembali ke Desa Karang Gayam untuk menjalankan aktivitas sehari-hari di rumah,” imbuhnya.(*)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
