Perkutut Banyu Mili Dipercaya Bawa Rezeki Lancar, Ini Ciri-Cirinya!

Avatar of PortalMadura.com
Perkutut Banyu Mili Dipercaya Bawa Rezeki Lancar, Ini Ciri-Cirinya!
Perkutut Banyu Mili Dipercaya Bawa Rezeki Lancar, Ini Ciri-Cirinya!

PortalMadura.com-Di tengah maraknya hobi memelihara burung di Indonesia, perkutut tetap menjadi primadona—terutama jenis banyu mili.

Burung kecil berbulu cokelat ini tidak hanya dikenal karena suaranya yang khas, tetapi juga dipercaya membawa berkah dan kelancaran rezeki bagi pemiliknya.

Nama “banyu mili” berasal dari bahasa Jawa yang berarti “air yang mengalir”.

Konon, siapa pun yang memelihara burung ini akan mengalami kelancaran rezeki atau usaha, sebagaimana aliran air yang tak pernah tersumbat.

Mengutip senaraiistilahjawa.kemdikbud.go.id dan buku Beternak Perkutut Katuranggan terbitan Putra Tani (2018), ciri paling khas perkutut banyu mili terletak pada belahan bulu di dada yang terlihat seperti terbelah dua—mulai dari bawah kepala hingga area dubur.

Garis simetris ini dianggap sebagai tanda katuranggan (keistimewaan) dalam budaya Jawa, dan dipercaya membawa ketenteraman serta keberuntungan bagi pemiliknya.

BACA JUGA: Ciri-Ciri Burung Perkutut Katuranggan Pembawa Hoki Pemiliknya

Perkutut (Geopelia striata) sendiri merupakan anggota keluarga Columbidae yang umum ditemukan di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Burung ini berukuran kecil, dengan panjang tubuh sekitar 20–23 cm, dan kerap terlihat bertengger di kabel listrik atau mencari makan di tanah.

Fakta menarik tentang perkutut terungkap dari situs AllAboutBirds.org: burung ini mampu mengonsumsi sekitar 12–20% dari berat tubuhnya setiap hari, setara dengan 71 kalori.

Mereka makan biji-bijian langsung dari tanah, lalu menyimpannya dalam tembolok—pelebaran kerongkongan yang mampu menampung hingga 17.200 biji rumput biru dalam sekali makan! Setelah kenyang, mereka terbang ke tempat aman untuk mencerna makanan.

Uniknya lagi, perkutut juga tahan minum air payau—bahkan dengan kadar garam hampir separuh dari air laut—tanpa mengalami dehidrasi.

Dan dalam catatan usia, burung perkutut jantan terlama yang pernah tercatat hidup mencapai 30 tahun.

Bagi para penggemar burung katuranggan, perkutut banyu mili bukan sekadar hewan peliharaan, melainkan simbol harapan akan kelancaran hidup dan rezeki.

Meski mitos ini tidak bisa dibuktikan secara ilmiah, kepercayaan tersebut tetap lestari sebagai bagian dari warisan budaya lokal.

Bagi yang tertarik memeliharanya, pastikan untuk memahami ciri fisik dan perawatannya agar burung tetap sehat—karena rezeki yang lancar dimulai dari niat baik dan perawatan yang tulus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses