Peserta Tes Kategori 2 Nyaris Melahirkan Dalam Kelas

Avatar of PortalMadura.com

SUMENEP (PortalMadura) – Suasana pelaksanaan tes seleksi tenaga honorer kategori 2 di lingkungan Pemkab Sumenep, Madura, Jawa Timur mendadak heboh. Karena salah satu peserta tes, tiba-tiba sakit perut mau melahirkan, Minggu (03/11/2013).

Peserta tersebut yakni Dewi Heni Pertama Ekawati, dengan nomor peserta 6507-2201680-9, dari katagori tenaga medis. Dewi pun langsung dipapah keluar ruang ujian, dan dibawa ke rumah sakit.

Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Sumenep, Titik Suryati membenarkan adanya salah satu peserta yang akan melahirkan. “Waktu itu masih mata ujian kompetensi dasar. Tiba-tiba peserta yang hamil tua ini mengeluh perutnya sakit dan ternyata mulai mengalami kontraksi,” katanya.

Pihak panitia, langsung melarikan peserta tersebut ke Rumah Sakit Islam (RSI) Kalianget. “Tidak mungkin dipaksa terus mengerjakan soal ujian. Kasihan juga. Kan sudah hampir melahirkan,” ujarnya.

Peserta tes, kata dia, direncanakan akan melahirkan Senin (04/11/2013) melalui operasi caesar. “Dia sudah janjian dengan dokter katanya. Ternyata malah sudah pembukaan lebih awal,” tuturnya.

Pihak panitia dan pengawas sempat datang ke rumah sakit sambil membawa soal ujian berikutnya dengan mata uji kompetensi bidang. Namun sesampainya di rumah sakit, ternyata peserta tersebut sudah siap akan melahirkan, sehingga tidak mungkin melanjutkan ujian.

“Panitia dan pengawas berusaha agar dia bisa mengerjakan kelanjutan ujian di rumah sakit. Tapi karena sudah mau melahirkan, akhirnya materi tes dibawa kembali ke posko,” urainya.

Meski demikian, pihaknya tidak mempunyai kewenangan untuk mencoret atau meluluskan orang tersebut. “LJK yang sempat terisi itu akan dikirim ke pusat apa adanya,” ujarnya.

Seleksi untuk tenaga honorer kategori II di lingkungan Pemkab Sumenep diikuti sebanyak 2.106 orang. Namun 28 diantaranya tidak mengambil nomor test. Untuk Kabupaten Sumenep, seleksi tersebut dilaksanakan di 103 ruang yang tersebar di 5 lokasi berbeda, yakni SMA 1, SMP 1, 2, 3, dan SD Pabian.(udien/htn)

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.