PortalMadura.Com, Sumenep – Wakil Ketua DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur, Moh. Hanafi menyebutkan ada oknum anggota yang “nakal” saat melakukan Kunjungan Kerja (Kungker).
Bentuk kenakalannya berupa oknum anggota dewan itu mewakilkan tugasnya sebagai anggota dewan saat kunjungan kerja kepada orang lain terutama pada saat kunker keluar provinsi.
“Saat kunjungan kerja ada oknum anggota dewan yang tidak ikut sendiri, tapi mewakilkan kepada orang lain. Ini kan sudah menciderai tugas-tugas kedewanan yang seharusnya dilakukan sendiri,” kata Hanafi, Kamis (7/12/2017).
Selain itu, untuk kunker dewan di dalam provinsi, sebagian anggota juga tidak datang, tapi mereka tetap mengambil Perjalanan Dinas (Perdin). Padahal, dianggarkannya perdin itu untuk kepentingan tugas anggota dewan sebagai wakil rakyat.
“Kalau kunjungan kerja dalam provinsi pada pelaporannya hanya butuh bukti penagihan hotel. Kan tidak sulit untuk mendapatkan bukti penagihan hotel itu, yang penting sudah bayar, pihak hotel juga akan mengeluarkan bukti itu,” ucapnya.
Lebih lanjut Hanafi menjelaskan, apa yang dilakukan oknum anggota dewan itu sudah masuk pada pelanggaran etik yang seharusnya ditangani oleh Badan Kehormatan (BK) DPRD. Sayangnya, BK Dewan sendiri sampai saat ini masih menyisakan persoalan.
“Ini bukan hanya persoalan melanggar etika, tapi bisa masuk kategori korupsi. Sebab, hal itu bukanlah haknya. Anggaran kunjungan kerja itu hanya diperuntukkan untuk anggota dewan saja. Bukan teman atau kolega dari anggota dewan itu,” tukasnya. (Arifin/Putri)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
