Pj Kades Andulang Diduga Tolak Program Hippa

Avatar of PortalMadura.com
Pj Kades Andulang Diduga Tolak Program Hippa
Ketua Hippa Gunung Makmur, Masnawi Asmin, saat menunjukkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang berisi nama penerima bantuan (Foto: Samsul Arifin)

PortalMadura.Com, – Bantuan irigasi dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI tahun anggaran 2019 di Desa Andulang, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, tidak bisa terealisasi. Pasalnya, Pj , Said, diduga menolak program tersebut dengan alasan takut.

Sesuai Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 1096/KPTS/M/2018 Tentang Penetapan Daerah Penerima Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi Tahun Anggaran 2019, tercatat bantuan irigasi senilai Rp 200 juta itu Himpunan Petani Pemakai Air (Hippa) Gunung Makmur, Dusun Accem Manis, Desa Andulang, sebagai penerimanya.

“Sampai hari ini program bantuan irigasi ke Hippa itu tidak bisa direalisasikan,” kata Ketua Hippa Gunung Makmur, Masnawi Asmin atau H. Amin, Kamis (22/8/2019).

Menurutnya, sesuai informasi yang diterimanya, tidak terealisasinya program tersebut lantaran Pj Kades Mandala takut untuk merealisasikan. Padahal, dua Hippa yang ada di desa tersebut telah dipertemukan dalam satu forum.

“Di Andulang ini ada dua Hippa. Kami sempat bertemu, difasilitasi oleh Pj Kades. Untuk Hippa yang satunya memang sudah bertahun-tahun tidak dimanfaatkan, hanya satu Hippa yang aktif yakni Gunung Makmur,” ujarnya.

Ia mempertanyakan alasan Pj Kades yang tidak mau menerima program tersebut padahal sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Selama ini, Hippa Gunung Makmur mengaliri lahan warga lebih satu kampung dan bisa melebar ke kampung lain jika ada pembenaham irigasi.

“Kalau Ketua Hippa yang sudah lama tidak beroperasi itu memang menyatakan tidak membutuhkan bantuan itu karena sudah tidak aktif. Tapi kami kan sangat membutuhkan,” terangnya.

Sementara itu, Pj Kades Andulang, Said, mengaku bukan menolak. Program tersebut dari pusat dan turunnya tidak by name by address, sementara di Desa Andulang itu ada dua Hippa. Jadi dua Hippa itu saling mengklaim, tapi mereka sama-sama tidak bisa menunjukkan bukti.

“Saya hanya mau menyelamatkan di bawah. Kalau saling mengklaim kan bisa terjadi hal yang tidak diinginkan,” jawab Said via saluran telepon genggamnya.

Said menerangkan, pihaknya telah mempertemukan dua Hippa itu, bahkan pendamping program tersebut. Tapi, dalam pertemuan yang difasilitasinya tidak menemukan titik temu.

Baca Juga : Dejan Antonic Mengundurkan Diri Sebagai Pelatih

“Saya tidak sembarangan mengambil keputusan. Tapi orang yang membawa program itu juga saling mengklaim,” tegasnya.

DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI

google news icon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.