PortalMadura.com- Tragedi kekerasan terjadi di Desa Ambender, Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Senin (24/07/2023). Seorang pria berusia 40 tahun bernama M tewas dibacok oleh tetangganya sendiri, S (43), dalam insiden yang diduga kuat dipicu oleh perselingkuhan.
Peristiwa bermula ketika S mengetahui bahwa korban kedapatan menjalin hubungan gelap dengan iparnya. Emosi mendidih, S pun memburu korban yang sedang duduk di teras rumahnya. Namun, sebelum pelaku sempat menyerang, korban justru lebih dulu menyerang dengan celurit yang dibawanya.
“Korban tahu hubungan dirinya dengan ipar pelaku. Saat bertemu di jalan, korban langsung menyerang dengan celurit, tapi pelaku berhasil menghindar,” kata Kapolsek Pegantenan, IPTU H. Heri Siswanto, S.H., Selasa (25/07/2023).
Tak terima, S lalu pulang dan mengambil celurit dari rumahnya. Ia kemudian kembali ke lokasi dan langsung membacok perut korban. Luka dalam sepanjang 32 sentimeter membuat isi perut korban terburai. Korban pun tewas di tempat sebelum sempat mendapat pertolongan medis.
Petugas dari Polsek Pegantenan dan Polres Pamekasan langsung turun ke lokasi setelah menerima laporan warga. Pelaku berhasil diamankan di rumahnya tanpa perlawanan. Sebilah celurit yang digunakan dalam pembacokan turut disita sebagai barang bukti.
“Pelaku kami amankan tanpa hambatan. Saat ini sedang menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Pamekasan,” ujar Heri.
Insiden ini memicu keprihatinan dari aparat dan tokoh masyarakat setempat. IPTU Heri menegaskan bahwa budaya kekerasan atas dasar emosi masih marak di tengah masyarakat, terutama dalam menangani konflik rumah tangga.
“Di Madura, soal selingkuh bisa langsung berujung pada tindak kekerasan bahkan pembunuhan. Ini budaya yang harus kita ubah. Jangan main-main dengan istri orang,” tegasnya.
Kasus ini kembali mengingatkan masyarakat akan pentingnya mengendalikan emosi dan menyelesaikan masalah secara damai melalui jalur hukum. Pihak kepolisian terus mengimbau agar masyarakat tidak mengambil hukum dengan tangan sendiri.