R. ATTANTRI HARYANINGTYAS, mempunyai segudang keinginan dan konsep untuk mengangkat martabat dirinya sebagai perempuan Madura.
Perempuan cantik yang murah senyum ini sudah mampu menghilangkan adat dan stigma budaya dilingkungan keluarganya yang menempatkan perempuan hanya bisa di kasur dan di dapur.
Ia yang akrab disapa Tyas mengungkapkan, bahwa peluang dan kesempatan untuk seorang perempuan sudah cukup luas. Maka, sudah waktunya kaum hawa merebut kesempatan untuk berkarya disemua sektor kehidupan.
“Modal utama tentu harus berpendidikan yang sederajat dengan kaum pria,” tegas perempuan yang suka kuliner dan mendengarkan semua jenis musik.
Menurut perempuan kelahiran Bangkalan, 20 November 1993 ini, dulu perempuan selalu berada diposisi yang tidak menguntungkan akibat dari berbagai faktor, baik ekonomi maupun anggapan yang tidak berdasar.
Tetapi, seiring dengan perkembangan zaman, perempuan Madura sudah banyak mendapat tempat yang terhormat tanpa harus meninggalkan kodratnya sebagai seorang perempuan.
“Hidup mandiri dan mempunyai pandangan luas untuk kemajuan Madura, harus direbut oleh perempuan. Sehingga perempuan tidak hanya sebagai penonton dari hasil kebijakan maupun proses menuju Madura lebih baik,” ujar mahasiswi UTM Bangkalan Jurusan PGSD.
Tyas yang bertempat tinggal di Jl. KH Moh. Toha II/24 Bangkalan ini mengaku bangga sebagai perempuan yang dilahirkan dan dibesarkan di Madura. “Karena saya perempuan Madura, maka terselamatkan dari hal yang menggeser kodrat sebagai perempuan,” pungkas Tyas yang mempunyai akun twitter @rattantrih.(irul/htn)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
