PortalMadura.Com, Sumenep – Rencana Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, untuk memanfaatkan bandara milik PT Kangean Energy Indonesia (KEI) di Pagerungan, Kecamatan Sapeken, guna penerbangan perintis di rute Bandara Trunojoyo-Pagerungan hingga kini belum terealisasi. Kendalanya klasik, yakni perubahan status bandara dari khusus ke umum.
“Perubahan status bandara di Pagerungan masih menjadi kendala,” kata Kepala Dinas Perhubungan Sumenep, Agustiono Sulasno, Selasa (6/8/2019).
Kendati demikian, Pemkab tidak tinggal diam. Buktinya, beberapa bulan lalu telah berkoordinasi dengan pihak terkait yang difasilitasi oleh Kementerian Perhubungan RI. Namun, hingga saat ini surat perubahan status itu belum diterima Pemkab.
“Saat ini kami masih tahap menunggu. Kalau surat perubahan status itu sudah ada, penerbangan perintis dari Bandara Trunojoyo ke Pagerungan bisa dilaksanakan,” ucapnya.
Ia optimis, surat perubahan status itu bisa turun pada tahun 2019. Lambatnya perubahan status itu murni lantaran banyaknya persoalan yang ditangani Kementerian. Sebab, semua persyaratan perubahan status itu sudah dilengkapi.
“Kalau PT KEI sangat support. Bahkan, semua fasilitas yang harus dilengkapi sebelum jadi bandara umum telah dipenuhi,” tegasnya.
Baca Juga : KH Maimoen Zubair Wafat di Mekkah
Pemerintah Kabupaten Sumenep telah melayangkan surat permohonan ke Kementerian Keuangan, SKK Migas, dan Kangean Energy Indonesia (KEI) untuk memanfaatkan Bandara Pagerungan sebagai bandara penerbangan perintis. SKK migas dan KEI sudah menyetujui permohonan tersebut.
Namun pemanfaatan Bandara Pagerungan untuk penerbangan perintis tetap harus menunggu perubahan status bandara itu. Secara teknis, Bandara Pagerungan sudah layak untuk dimanfaatkan pesawat perintis, mulai kondisi landas pacu hingga fasilitas lain.
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
