PortalMadura.Com, Jakarta – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyatakan Indonesia tengah menghadapi ancaman paling berbahaya, yaitu perang pola pikir atau mindset yang berupaya mengganti ideologi Negara.
Salah satu ancaman pola pikir yang bersifat terstruktur dan massif itu adalah berkembangnya paham yang bertujuan untuk mendirikan Negara Khilafah.
“Kalau kita biarkan mindset itu tertanam 20-30 Tahun lagi, nanti yang menjadi Presiden, Kapolri, ya Khilafah, selesai Negara,” ujar Ryamizard, di Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Rabu.
Ryamizard mengatakan bahwa paham Khilafah tersebut terang-terangan ingin mengganti ideologi Negara, yaitu Pancasila.
Bahkan, lanjut dia, paham itu sudah masuk ke lembaga pendidikan seperti sekolah dan Universitas.
“Pancasila itu alat pemersatu, kalau pemersatu pecah, ya pecah Negara ini, bangsa ini,” ucap dia.
Ryamizard menuturkan bahwa upaya mengganti ideologi Negera merupakan salah satu bentuk perang modern. dilaporkan Anadolu Agency, Rabu (8/5/2019).
“Metode perang tersebut murah meriah tanpa mengeluarkan satu lecutan peluru pun, tapi pihak musuh sudah dapat menghancurkan pilar dan sendi-sendi dasar kehidupan berbangsa,” kata Ryamizard.
Ryamizard memaparkan selain pola pikir, ada dua hal lain yang mengancam negara, yaitu perang terbuka antarnegara dan perang melawan terorisme, bencana alam, serta narkotika.
Ancaman pola pikir, imbuh Ryamizard, lebih berbahaya ketimbang perang terbuka antarnegara.
Ryamizard juga menyatakan kementeriannya akan menyesuaikan postur pertahanan Negara untuk menghadapi ancaman pola pikir tersebut.