PortalMadura.Com, Sampang – Pemerintah daerah Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur mengusulkan pada Pemerintah Pusat agar guru honorer K2 diberlakukan khusus.
Usulan tersebut diakui Pj Bupati Sampang, Jonathan Judianto seiring dengan beberapa poin yang menjadi tuntutan para tenaga honorer K2 yang mendatangi Pemerintah Daerah.
Bahkan pihaknya telah mengutus staf khusus untuk datang langsung kepihak Menpan RB di Jakarta.
“Usulan itu telah dituangkan dalam surat pada pemerintah pusat. Isinya, juga mencantumkan beberapa poin yang menjadi tuntutan para guru honorer K2,” katanya, Jumat (28/9/2018).
Pihaknya sejalan dengan para guru honorer K2, bahwa harus ada formasi khusus untuk penerimaan CPNS yang dapat mengakomodir K2, namun tetap merujuk pada kebutuhan tenaga pendidik di daerah.
Pokok persoalan yang diajukan oleh pada guru honorer K2 Kabupaten Sampang adalah dengan terbitnya Permenpan RB Nomor 36 tahun 2018 tentang Kriteria penetapan kebutuhan PNS dan pelaksanaan seleksi CPNS tahun 2018.
Dan Permenpan nomor 37 tahun 2018 tentang Nilai ambang batas seleksi kompetensi dasar pengadaan CPNS tahun 2018.
“Disitu ada pembatasan usia maksimal 35 tahun yang dapat mengikuti rekrutmen CPNS,” terang Ketua Forum Honorer K2 Sampang, Ainur Rofik, Kamis (27/9/2018) saat mengadukan nasibnya pada Pj Bupati.
Jumlah guru honorer K2 di Sampang mencapai 1,725 orang. Termasuk yang sudah menginjak usia 35 tahun lebih yang mencapai hingga 85 persen.(Rafi/Desy)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
