PortalMadura.Com, Sumenep – Basarnas Surabaya, Jawa Timur melakukan pencarian terhadap lima nelayan asal Dungkek, Sumenep, Madura yang dikabarkan hilang.
Dengan menggunakan Kapal Negara Search and Rescue 225 Widura (KN SAR 225 Widura) dan ikut serta BPBD Sumenep, pencarian dilakukan dengan cara menyisir perairan Sumenep ke arah Pulau Komerean (Kangean).
KN SAR 225 Widura lepas jangkar dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menuju perairan Sumenep, Jumat (1/2/2019) pagi.
“Sejauh 32 mil sudah disisir, hasilnya nihil. Dan belum ditemukan tanda-tanda keberadaan nelayan yang dilaporkan hilang,” terang Kepala BPBD Kabupaten Sumenep, Abd Rahman Readi, pada PortalMadura.Com, Jumat (1/2/2019).
Selama proses pencarian dan pemantauan dengan menggunakan binocular (alat pantau jarak jauh), kondisi cuaca laut berawan dengan tinggi gelombang 0 – 0,75 meter. Kecepatan angin berkisar 13-14 knot dari barat laut.
“Malam ini, KN SAR 225 Widura sandar di Pelabuhan Sapeken. Besok pencarian dilanjutkan,” katanya.
Lima nelayan asal Kecamatan Dungkek, Sumenep yang dilaporkan hilang, adalah Sa’a, Muhlis, Matra’e, Niatun dan Sahnari.
Mereka menggunakan perahu nelayan “Sumber” dan lost contack di Perairan Karang Takat, Kabupaten Sumenep, sejak Selasa (29/1/2019).
Baca Juga : KN SAR 225 Widura Cari Lima Nelayan Hilang asal Dungkek Sumenep
Mereka berangkat dari Desa Romben Barat, Kecamatan Dungkek menuju pulau Sapeken untuk mencari ikan sudah satu bulan lamanya.
Pada Senin, 28 Januari 2019 sempat berlabuh di Kangayan daerah Takat. Keesokan harinya, pukul 04.00 WIB, Selasa (29/1/2019) memberi kabar melalui telepon pada keluarganya akan pulang.
Sekitar pukul 10.00 WIB mereka berangkat pulang dari perairan Kangean menuju Romben Barat, Dungkek. Namun, hingga Jumat (1/2/2019) tidak diketahui keberadaannya.