PortalMadura.Com, Sumenep – Sebanyak 70 orang dari unsur kepala SMP Negeri dan Ketua KKKS Kecamatan se-Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur mengikuti pelatihan dan pembinaan guru bahasa daerah.
Kegiatan dalam upaya menyelamatan terhadap bahasa dan budaya Madura itu diadakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, selama dua hari, dari tanggal 24-25 September 2018.
“Dari pelatihan itu, kita melakukan pemetaan kebijakan berkaitan dengan wajib berbahasa Madura serta menggunakan budaya Madura dalam setiap kegiatan,” terang Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, A. Sadik, Rabu (26/9/2018).
Dijelaskan, pada hari pertama, pihaknya mendatangkan tiga orang nara sumber yang ahli dibidang budaya dan bahasa Madura, yakni, Tajul Arifin R, H. Sunaryo, BS dan Moh. Taufik, S.Pd.
Sesi siang untuk hari pertama, melakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan bahasan meliputi, antara lain ; pembahasan 5 hari akademik dan 1 hari non akademik, problematika PR di sekolah negeri, perlunya sekolah binaan dari SDN ke SMPN.
Selain itu, kebijakan kelas khusus siswi dan siswa, perlunya training center untuk akademik dan non akademik dari FGD tersebut.
“Mereka, sama-sama menyepakati untuk dibentuk tim teknis guna lebih detail membahas untuk kemudian di plenokan bersama,” ujarnya.
Pada hari kedua sesi siang, kembali melakukan pembahasan berkaitan dengan Gerakan Kabupaten Literasi yang menitikberatkan pada minimal 1 kelas pada semua sekolah se-Kabupaten Sumenep ada kelas Literasi
“Mohon dukungan semoga cepat terealisasi. Ini semua untuk menyelamatkan bahasa dan budaya Madura,” pungkasnya.(Hartono)
DAPATKAN UPDATE BERITA LAINNYA DI
